Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Mata Uang yang Digunakan saat Indonesia Jadi Jajahan Jepang?

Kompas.com - 19/08/2022, 14:44 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Sejarah perekonomian Indonesia tak bisa dilepaskan dari uang sebagai alat transaksi. Setiap periode kekuasaaan di Indonesia menerbitkan uang yang berlaku resmi, tak terkecuali di era pemerintah militer Jepang.

Dikutip dari Museum Bank Indonesia, pemerintah militer Jepang menerbitkan setidaknya tiga uang kertas selama masa pendudukannya yang relatif singkat di Indonesia.

Saat era Dai Nippon, uang yang berlaku saat itu yakni gulden yang dari warisan pemerintah Kolonial Belanda. Setelah setahun menguasai Hindia Belanda, Jepang kemudian mulai mengeluarkan uang kertas yang bertujuan untuk menggantikan uang Belanda secara bertahap.

Berikut tiga uang kertas yang sempat diterbitkan pemerintah militer Jepang di Indonesia sebelum kalah dalam Perang Dunia II oleh Sekutu:

Baca juga: Rupa-rupa uang yang Digunakan di Era Majapahit

1. Seri De Japansche Regeering

Uang kertas pertama yakni Uang Kertas Pemerintah Jepang Seri De Japansche Regeering dengan pecahan nominal 5 gulden. Uang ini diterbitkan pada tahun 1942 dan kemudian ditarik peredarannya pada tahun 1946 atau di era republik.

Motif gambar uang nominal 5 gulden ini relatif sederhana. Dengan ukuran 150 x 72 mm dengan warna dominan hijau, gambar depan berupa pohon kelapa dan pohon pepaya, sementara di gambar belakang berupa ragam hias guillosches.

Uang kertas Jepang (Museum Bank Indonesia)Uang kertas Jepang (Museum Bank Indonesia) Uang kertas Jepang (Museum Bank Indonesia)

2. Seri Dai Nippon Teikoku Seihu

Uang kertas kedua yang diterbitkan penjajah Jepang yakni seri Dai Nippon Teikoku Seihu yang mulai dirilis pada tahun 1943 dan ditarik dari peredaran pada tahun 1946.

Uang kertas dengan pecahan 100 rupiah ini memiliki ukuran 175 x 86 mm dengan warna ungu di bagian depan dan hijau di sisi belakang.

Gambar pada bagian depan berupa gambar patung garuda whisnu kencana, lalu dibagian belakang bergambar wayang arjuna.

Uang kertas Jepang (Museum Bank Indonesia)Uang kertas Jepang (Museum Bank Indonesia) Uang kertas Jepang (Museum Bank Indonesia)

3. Seri De Japansche Regeering

Uang kertas ketiga adalah seri De Japansche Regeering dengan nominal 10 gulden. Uang ini mulai dicetak pada tahun 1942 dan ditarik peredarannya setahun setelah Indonesia merdeka.

Baik tampilan depan maupun belakang, didominasi warna hitam violet dan berukuran 161 x 78 mm. Dari sisi motif, uang kertas ini memiliki gambar yang lebih ramai.

Bagian depan bergambar pohon pisang, pohon sukun, dan pohon kelapa. Kemudian di bagian belakang ditandai dengan gambar kapal laut yang sedang berlayar.

Uang kertas Jepang (Museum Bank Indonesia)Uang kertas Jepang (Museum Bank Indonesia) Uang kertas Jepang (Museum Bank Indonesia)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Whats New
Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Spend Smart
Simak Cara Melihat Nomor ShopeePay yang Terdaftar

Simak Cara Melihat Nomor ShopeePay yang Terdaftar

Whats New
Cara Mudah Bayar Tagihan Listrik PLN melalui Aplikasi BRImo

Cara Mudah Bayar Tagihan Listrik PLN melalui Aplikasi BRImo

Spend Smart
Laba Ditahan: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Cara Menghitungnya

Laba Ditahan: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com