Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Jokowi Saat Luncurkan "Food Estate" Mangga dan Taksi Alsintan di Gresik

Kompas.com - 22/08/2022, 17:58 WIB
Hamzah Arfah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaksanakan agenda kunjungan kerja di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Dalam agenda ini, Presiden Jokowi meluncurkan lumbung pangan (food estate) mangga dan taksi alsintan (alat dan mesin pertanian) bertempat di Desa Wotan, Kecamatan Panceng, Gresik, Jawa Timur, Senin (22/8/2022).

Sejumlah harapan sempat dilontarkan oleh orang nomor satu di Indonesia tersebut, baik untuk agenda food estate mangga maupun taksi alsintan. Mulai dari peningkatan kualitas pertanian, hingga produk mangga yang nantinya dapat memenuhi pasaran domestik hingga mampu ekspor keluar negeri.

"Kita harapkan food estate ini, ada yang milik rakyat, ada yang milik swasta, dan kita ingin itu terintegrasi dengan embung yang ada dibangun di sini," ujar Jokowi, kepada awak media di lokasi, Senin.

Jokowi berharap, hasil dari food estate mangga nantinya dapat mendukung ketahanan pangan. Di mana sebagian mangga yang dihasilkan nantinya, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik, namun bahkan dapat diekspor ke luar negeri.

"Karena permintaan mangga untuk ekspor itu sekarang masih kurang. Ke Timur Tengah, China, Jepang, ke Eropa, saya kira banyak permintaan," ucap Jokowi.

Baca juga: Berkat Food Estate, Kementan Klaim Kapuas dan Pulau Pisang Bisa Swasembada Pangan

Soal taksi alsintan, ini harapan Jokowi

Sementara mengenai taksi alsintan, peralatan dan mesin pertanian yang dapat dimiliki atau dibeli oleh perseorangan atau pihak swasta. Di mana alat tersebut dapat disewakan kepada para petani atau pemilik lahan, dengan pembelian pengadaan dibantu oleh kredit bank, yang dalam agenda ini Bank Negara Indonesia (BNI).

"Untuk alsintan, alat dan mesin pertanian, yang kita harapkan sudah tidak memakai pola lama, artinya pemberian dari Kementerian Pertanian. Kita lihat di lapangan enggak begitu produktif, karena begitu rusak sedikit saja pasti akan ditinggal," kata Jokowi.

Atas dasar tersebut, Jokowi melalui Kementerian Pertanian kemudian 'merestui' peluncuran taksi alsintan, yang dianggap bakal mampu mendukung dan menunjang kinerja pertanian di Indonesia. Terlebih, alsintan dirasakan perlu dalam memperbaiki pertanian di Indonesia supaya lebih produktif.

"Sekarang kita memiliki program taksi alsintan, semuanya lewat banking sistem, lewat perbankan. Artinya, sebuah daerah itu fisibel, bank pasti membiayai. Di sebuah provinsi itu feasible, bank pasti membiayai. Saya kira daerah-daerah, desa-desa, provinsi dan kabupaten, akan banyak petani yang mau beli pengadaan alat mesin pertanian," tutur Jokowi.

Baca juga: Lewat Program Taxi Alsintan, Kementan Hibahkan Peralatan Pertanian Modern untuk Petani Banyuasin

Penggunaan alsintan, kata Jokowi, dalam agenda pertanian saat ini murni diperlukan. Selain zaman yang sudah semakin modern, penerapan alsintan dalam agenda pertanian juga dinilai dapat memangkas food loss (kehilangan di dalam produksi) yang terjadi pada saat progres berlangsung.

"Karena food loss kita masih tinggi sekali, 12-13 persen. Satu-satunya ya pakai ini, combine harvester ini bisa untuk memotong kira-kira 6 sampai 7 persen kehilangan di dalam produksi," ucap Jokowi.

Selain itu, penggunaan alsintan juga dianggap oleh Jokowi bakal membuat agenda pertanian modern dapat diterapkan dengan baik, termasuk menjadi solusi bagi semakin berkurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pertanian yang ada di Indonesia saat ini.

Baca juga: Kementan Klaim Food Estate Dibuat Sesuai Kajian dan Tepat Sasaran

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com