Pasalnya, ini akan mempersulit masyarakat untuk memiliki kendaraan maupun rumah secara kredit.
Pasalnya, suku bunga kredit perbankan akan naik menyesuaikan suku bunga acuan BI yang naik 25 basis poin dari 3,5 persen menjadi 3,75 persen.
"Dari sisi konsumen mau beli kendaraan motor, leasing, KPR (Kredit Pemilikan Rumah) itu juga untuk bunga floating atau mengambangnya akan jadi lebih tinggi," jelasnya.
Tidak hanya harus menanggung beban bunga yang bertambah, masyarakat juga semakin tertekan lantaran biaya hidup yang naik karena tingkat inflasi tinggi.
Sementara, kata Bhima, upah minimum masyarakat hanya naik 1 persen sehingga tidak sebanding dengan kenaikan suku bunga kredit dan biaya hidup sehari-hari.
"Akhirnya kenaikan suku bunga ini akan menekan masyarakat yang paling rentan. Jadi semakin dia bergantung dengan utang, semakin berat beban hidupnya," tuturnya.
Itulah dampak-dampak kenaikan suku bunga BI untuk berbagai segmen. Mulai dari masyarakat awam, pengusaha, perbankan, dan pemerintah turut merasakan dampak dari suku bunga BI naik.
Baca juga: Suku Bunga Acuan BI Naik, Milenial Makin Sulit Punya Rumah?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.