Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Eko Supriatno
Dosen

Pengamat Sosial Politik, Dosen Fakultas Hukum dan Sosial Universitas Mathla’ul Anwar Banten.

 

Galau Harga Telur

Kompas.com - 30/08/2022, 15:23 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pertama, Pemerintah harus segera mengintervensi kenaikan harga telur tersebut dengan melakukan operasi pasar untuk segera menurunkan harga telur.

Kenaikan telur sangat membebani masyarakat karena telur adalah komoditas utama yang dibutuhkan hampir setiap rumah tangga.

Pemerintah perlu juga melakukan penyelidikan mendalam, apakah kenaikan telur disebabkan adanya campur tangan spekulan atau mafia telur di dalamnya.

Jangan sampai ada pihak pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari naiknya harga telur yang tidak wajar ini.

Jika terbukti ada pihak yang mengatur kenaikan harga telur secara tidak wajar, maka semua pihak yang terlibat harus diproses secara hukum.

Kedua, Pemerintah harus sudah mulai melakukan swasembada terhadap pakan ayam petelur. Sehingga jangan lagi ada peternak ayam yang mengeluh karena terbatas atau mahalnya harga pangan untuk ayam petelur. Selama ini stok pangan ayam petelur masih bergantung pada impor.

Ketiga, Penulis menyayangkan pernyataan Mendag yang meminta agar masyarakat tidak meributkan kenaikan harga telur ayam. Justru pernyataan Mendag yang membuat kegaduhan.

Mendag seharusnya mendorong agar harga telur ayam bisa turun. Kegaduhan ini karena ada jeritan dari emak-emak yang terus mengalir kepada kami sehingga masyarakat mau tidak mau harus mendorong agar pemerintah mencarikan solusi.

Perlu dipahami, harga tersebut menjadi harga tertinggi dalam 5 tahun terakhir Kementrian Perdagangan bekerja.

Keempat, perlunya ketegasan Pemerintah. Bukankah harga komoditas pangan sepertinya ada yang mengatur?

Mau harga tinggi, rendah atau bagaimana tingkatannya tergantung pada pihak tertentu, yang tentu harus bermain cantik melihat gelagat reaksi pemerintah dan masyarakat.

Kalau keadaan aman, bisa saja produsen suatu komoditas dipermainkan harganya justru pada saat panen.

Kelima, koordinasi antarkementerian sangat penting dalam stabilisasi harga pangan. Menteri Perdagangan harus bekerja sama dengan Menteri Pertanian dalam mengambil kebijakan stabilisasi harga pangan.

Jangan sampai para menteri berjalan sendiri-sendiri mengatasi masalah seberat pangan, apalagi seolah-olah mencari pencitraan. Koordinasi lintas lembaga dan kementerian agar produksi dan konsumsi dapat sejalan.

Tentunya tidak hanya telur ayam, tetapi juga sembilan bahan pangan lainnya.

Sebaiknya Presiden Jokowi tidak hanya mengeluarkan kebijakan dengan tafsir untuk kepentingan negara, tetapi juga berpikir untuk kepentingan masyarakat.

Kehidupan masyarakat kini bertambah susah dan seharusnya ada kebijakan yang meringankannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com