Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesepakatan L20 dan B20 Sejalan dengan Semangat Presidensi G20 Indonesia

Kompas.com - 14/09/2022, 10:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Kementerian Ketenagakerjaan melalui Labour 20 (L20) menjalin kerja sama dengan Business 20 (B20) yang berlangsung di rangkaian G20 Labour and Employment Ministers Meeting (G20 LEMM).

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan kesepakatan bersama antara L20 dan B20 mengejawantahkan semangat yang diusung Presidensi G20 Indonesia melalui tema Recover Together, Recover Stronger.

Hal tersebut disampaikan dalam pidato pada G20 Labour and Employment Ministers Networking Dinner with Social Partners di Badung, Bali, Selasa (13/9/2022).

Baca juga: Wall Street Rontok, IHSG Dibuka Melemah

Ida menyebut kesepakatan antara B20 dan L20 sejalan dengan isu-isu Employment Working Group yang telah dibahas oleh tim sejak awal Maret lalu.

"Saya yakin ini akan memberikan dampak yang baik di tingkat nasional dan global untuk menghadapi tantangan tenaga kerja di tengah situasi yang tidak pasti," kata dia, Selasa (14/9/2022).

Sementara, Chair of B20 Indonesia Shinta Kamdani mengatakan, dalam rangka mendukung G20, B20 akam berkontribusi untuk memperbaiki kondisi ketenagakerjaan global melalui konsensus bersama.

Hal tersebut dilakukan dalam rangka menciptakan pertumbuhan yang inklusif, inovatof, dan kolaboratif.

Untuk itu, B20 bersama L20 telah mengidentifikasi sejumlah isu yang mengemuka dan perlu diatasi bersama melalui tiga agenda utama yaitu pekerjaan yang produktif, modern, dan layak.

Baca juga: Akhir Bulan Madu Suku Bunga Tabungan

Caranya, dengan mendukung perusahaan berkelanjutan untuk menciptakan kondisi upah yang layak. Selain itu, kolaborasi ini juga menciptakan kebijakan perusahaan yang non diskriminatif dan mendukung kesetaraan gender dalam perusahaan Indonesia maupun global.

"B20 dan L20 telah berkolaborasi untuk mengatasi tantangan global dan geopolitical melalui penyusunan rekomendasi tripartit dalam rangka mendorong reformasi kondisi ketenagakerjaan yang lebih baik, khususnya untuk mengatasi kesenjangan peluang dan kondisi tenaga kerja antara negara maju dan berkembang," kata dia.

Selain itu, Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid mengatakan, salah satu kunci menghadapi era digitalisasi adalah inklusivitas gender.

Hal ini mengingat, perbaikan kesetaraan gender berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi global sebesar 14 triliun dollar AS pada tahun 2030.

Baca juga: Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

"Untuk itu, B20 melalui Women in Business Action Council menaruh perhatian besar pada isu kesetaraan gender, melalui legacy One Global Women Empowerment yang mendukung perempuan di sektor bisnis melalui pemberdayaan, peningkatan kapasitas digital dan kebijakan yang berpihak pada lingkungan kerja yang aman dan setara," ujar dia.

Lebih lanjut, ia bilang, B20 melalui The Future of Work and Education Task Force juga telah menghasilkan rekomendasi kebijakan untuk memastikan akselerasi dalam menciptakan peluang kerja dan transisi pekerjaan, meningkatkan ketrampilan, serta akses pendidikan.

"Legacy penting lainnya dari B20 adalah B20 Wiki yang menjadi platform untuk meningkatkan kapasitas UMKM melalui cross-country collaborations dan  digital transformation," pungkas dia.

Baca juga: Banggar DPR Usulkan Daya Listrik 450 VA Dihapus, Ini Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com