Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mampu Bangkit, IHSG Ditutup Melemah 0,55 Persen

Kompas.com - 14/09/2022, 17:15 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada penutupan perdagangan Rabu (14/9/2022) hari ini. Terpantau sejak pembukaan perdagangan IHSG terus bergerak di zona merah.

Melansir data RTI, IHSG dibuka merah pada level 7.251,17. Indeks saham nasional terpantau bergerak stagnan setelah itu, sehingga akhirnya ditutup melemah 39,94 poin atau 0,55 persen ke 7.278,08.

Sebagian besar atau 313 saham melemah, 213 ditutup hijau, dan 176 lainnya stagnan. Adapun jumlah transaksi seharian ini mencapai Rp 19,14 triliun dengan volume 29,59 miliar saham.

Baca juga: IHSG Siang Hari Masih Bergerak di Zona Merah, 3 Saham Ini Catatkan Koreksi Paling Dalam

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukan, 8 dari 11 indeks sektoral saham melemah. Emiten sektor material dasar mencatatkan koreksi paling dalam, yakni 1,22 persen, sementara indeks sektor energi mencatatkan kenaikan paling tinggi, yakni 0,83 persen.

Lagi-lagi, Bumi Resources (BUMI) menjadi emiten yang paling banyak ditransaksikan hari ini, dengan volume transaksi sebanyak 5,6 miliar saham. Kemudian diikuti oleh Kapuas Prima Coal (ZINC) dan GoTo Gojek Tokopedia masing-masing sebesar 990,1 juta saham dan 942,2 juta saham.

Baca juga: Wall Street Rontok, IHSG Dibuka Melemah

Adapun top losers hari ini ditempati Berkah Beton Sadaya (BEBS) yang turun 6,79 persen ke Rp 4.120, Cilacap Samudera Fishing (ASHA) turun 6,6 persen ke Rp 198, dan Kresna Graha Investama (KREN) turun 6,56 persen ke Rp 57.

Di sisi lain, top gainers hari ini ditempati oleh OBM Drilchem (OBMD) melesat 24,66 persen ke Rp 364, kemudian Black Diamond Resources (COAL) melesat 23,68 persen ke Rp 470, dan Optima Prima Metal Sinergi (OPMS) melesat 18,79 persen ke Rp 177.

Pelemahan IHSG mengekor bursa regional, yang kompak bergerak di zona merah, di mana Nikkei anjlok 2,78 persen ke 27.818,62, Hang Seng Hong Kong ambles 2,48 persen ke 18.847,10, Shanghai Komposit turun 0,80 persen ke 3.237,54, dan Straits Times turun 0,89 persen ke 3.260,92.

Baca juga: Pemerintah dan Banggar DPR Sepakati Penerimaan Pajak 2023 Naik Jadi Rp 2.021,2 Triliun

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com