Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Dibayangi Sentimen Inflasi AS, IHSG Bakal Kembali Melemah?

Kompas.com - 15/09/2022, 06:10 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,54 persen ke level 7.278,07 pada sesi perdagangan Rabu (14/9/2022) kemarin. Pelemahan ini mengekor bursa Asia lain dan juga bursa saham Amerika Serikat (AS).

Sejak pembukaan perdagangan kemarin, indeks saham nasional bergerak di zona merah. Realisasi inflasi periode Agustus AS yang lebih buruk dari proyeksi pasar menjadi penyebab utama koreksi tersebut.

Pasalnya, realisai inflasi Agustus yang masih tinggi berpotensi memperkuat sikap bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), untuk meningkatkan suku bunga acuan secara agresif pada pertemuan pekan depan. Ini tentunya membuat investor khawatir.

Baca juga: Tak Mampu Bangkit, IHSG Ditutup Melemah 0,55 Persen

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher mengatakan, data inflasi AS masih akan menjadi salah satu sentimen utama penggerak IHSG pada sesi perdagangan Kamis (15/9/2022) hari ini. Oleh karenanya, Ia memproyeksi pelemahan masih akan berlanjut.

Adapun secara teknikal, candlestick membentuk lower high dan lower low dengan stochastic membentuk deadcross di area overbought. Dennies mengungkapkan, ini mengindikasikan potensi pelemahan.

Pada sesi perdagangan hari ini, IHSG diproyeksi bergerak pada level support 7.229-7.181. Sementara itu, untuk level resistance akan bergerak pada rentang 7.315-7.353.

Baca juga: Tertekan Sentimen Inflasi AS, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Rp 14.908 per Dollar AS

"Pergerakan masih akan didorong kekhawatiran investor dengan ekspektasi The Fed masih akan agresif menaikkan suku bunga. Dari dalam negeri investor akan mencermati rilis data neraca perdagangan," ujar Dennies, dalam risetnya, Rabu.

Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, mendekati akhir pekan pola pergerakan IHSG masih terlihat cenderung terkonsolidasi dengan potensi tekanan yang mulai menurun.

Menurutnya, peluang naik mulai terlihat walaupun masih berada dalam rentang terbatas. Ia meyakini, data neraca perdagangan yang akan diumumkan nanti masih akan menunjukan kondisi perekonomian RI yang positif.

"Neraca perdagangan yang disinyalir masih menunjukkan berada dalam kondisi stabil akan turut mewarnai pergerakan IHSG pada hari ini, hari ini IHSG berpotensi menguat. Rentang pergerakan IHSG 7.189-7.345," ucap William.

Baca juga: Viral Uang Dimakan Rayap, LPS Imbau Masyarakat Nabung di Bank

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Whats New
Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com