Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar Ini Luncurkan Donasi NFT bagi Penyandang Disabilitas, Diganjar Penghargaan Muri

Kompas.com - 19/09/2022, 13:31 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rainer W Hardjanto merupakan remaja Indonesia pertama yang meluncurkan donasi sumbangan Non-Fungible Token (NFT) bagi penyandang disabilitas.

Pelajar British School Jakarta ini sejak tiga tahun lalu tersentuh melihat anak-anak tunarungu, tunawicara, dan anak dengan kondisi sindroma down.

Rainier yang saat itu baru saja memasuki masa remaja, datang ke acara yang diadakan oleh Yayasan ISDI (Ikatan Sindroma Down indonesia) dan POTADS (Persatuan Orang Tua Anak Dengan Down Syndrome). Acara digelar dalam rangka memperingati Hari Down Syndrome Dunia tahum 2019.

Lantas, pemuda yang menjadi pendiri dan pionir NFT amal pertama di Indonesia ini menyumbangkan 9 lukisannya di acara bertema Lelang Amal untuk membangun Training Centre kepada anak-anak down syndrome yang diadakan di Plaza Indonesia.

Baca juga: Mengenal NFT dan Cara Kerjanya

Rainier mengaku terkesan saat berkenalan dengan anak-anak down syndrome yang dibawa oleh orang tua mereka masing-masing.

Kesadaran untuk membantu kelompok yang kurang beruntung inilah yang mendorong Rainier W Hardjanto untuk menyasar kelompok disabilitas Indonesia yang mencapai 14,2 persen dari total populasi Indonesia atau sekitar 30 juta orang.

Ia mengatakan, lembaga kemanusiaan maupun sosial yang saat ini hadir untuk mendukung mereka, belum menyentuh aspek kompetensi para disable.

"Semua program yang diluncurkan hanya membantu anak spesial (disabilitas) untuk mandiri dalam kegiatan sehari-hari. Tapi belum ada yang membantu mereka untuk mengembangkan kompetensi sesuai kemampuan mereka," kata Rainer dalam siaran pers, Senin (19/9/2022).

Baca juga: OneAset Permudah Masyarakat Jual Karya Jadi NFT

Ia menambahkan, kekosongan tersebut ingin diisi oleh Artnme melalui www.artnme.com, yang memberikan bimbingan pada anak disabilitas dan membangun kepercayaan diri melalui seni.

"Dengan menciptakan karya seni di rumah maupun di panti asuhan dan SLB saya mengharapkan para saudara spesial dapat berkembang ke tingkat yang berbeda. Karena itu, saya selalu membantu melakukan pengajaran dan bimbingan ke panti asuhan maupun SLB, agar para saudara disabilitas ini bisa mendapatkan pengajaran dan metode tepat untuk mengembangkan potensi dan talenta seni yang mereka miliki," imbuh dia.

Jika mereka sudah menghasilkan karya seni, Rainier bilang, Art and Me Indonesia (www.artnme.com) hadir untuk membantu menampilkan karya mereka ke publik.

"Artnme memiliki fokus pada anak-anak disable dan panti asuhan. Selama ini, Artnme telah berhasil menarik simpati dari beragam kelompok, sehingga mampu mengumpulkan bantuan hingga Rp 550 juta, yang sudah disalurkan pada pihak yang membutuhkan," tutur dia.

Baca juga: Indodax Lelang Lukisan Yenny Wahid dalam Bentuk NFT

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com