Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna Paylater Meningkat, Risiko NPL Semakin Tinggi

Kompas.com - 29/09/2022, 17:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pefindo Biro Kredit atau IdScore mencatat pertumbuhan kredit buy now pay later (BNPL) atau paylater meningkat pesat di Indonesia selama 2 sampai 3 tahun terakhir seiring dengan peningkatan risiko kredit macet (non performing loan/NPL).

Direktur Utama IdScore Yohanes Arts Abimanyu mengatakan, produk paylater telah memproses 78 juta fasilitas pinjaman selama Januari-Juli 2022. Dengan total nilai pinjaman sebesar Rp 3,1 triliun.

"Artinya ini menunjukkan dalam periode singkat pertumbuhan BNPL ini sudah mengalahkan dari sisi total fasilitas kredit produk-produk (kredit) lainnya yang ada di perbankan atau multifinance," ujarnya saat IdScore Editor Luncheon di Meradelima Resto, Jakarta, Kamis (29/9/2022).

Baca juga: Ada Inflasi, Bagaimana Peran Paylater untuk Jaga Daya Beli Masyarakat ?

Tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap produk paylater juga dapat terlihat pada banyaknya lembaga keuangan seperti perbankan, multifinance, fintech, hingga e-commerce yang meluncurkan fasilitas kredit berupa paylater.

Selain itu, jika melihat data tren pinjaman kredit berdasarkan jenis debiturnya, pada Juni 2022 ke Juli 2022 sangat terlihat lonjakan pemberian fasilitas kredit di segmen individu. Hal ini berbeda dengan debitur dari segmen korporasi yang pinjaman kreditnya stagnan dari bulan ke bulan.

"(Pinjaman kredit segmen individu) dari sebelumnya mungkin stabil, dalam 1-2 bulan terakhir ini menunjukkan signifikansi peningkatan yang luar biasa, ini didominasi oleh faktor BNPL tersebut," ucapnya.

Baca juga: Orang Indonesia Gemar Pakai Paylater, Sistem OJK Sempat Alami Gangguan

Kendati demikian, seiring dengan pertumbuhan penggunaan paylater yang signifikan ini, risiko NPL dari paylater juga meningkat. Hal ini terlihat selama 2022 dari bulan ke bulan tren NPL produk paylater paling tinggi dibandingkan produk kredit lainnya.

Berdasarkan data IdScore terbaru, pada Juli 2022 NPL dari paylater sebesar 6,49 persen, sementara NPL KKB motor dan KPR masing-masing 3,30 persen dan KKB mobil, kartu kredit, dan KTA di kisaran 2 persen.

"Ini memang tentu secara linier tingkat pertumbuhannya memang luar biasa cepat dan dari sisi NPL memang sangat tinggi," kata Abimanyu.

Oleh karenanya, dia meminta perbankan, multifinance, fintech, hingga e-commerce yang menyalurkan pembiayaan kredit melalui paylater agar mengelola risiko NPL lebih hati-hati.

"Kita memberikan kredit tapi kita juga harus aware terhadap risiko yang mungkin timbul," tuturnya.

Baca juga: Bank Berlomba Luncurkan Kartu Kredit Digital, Apa Bedanya dengan Paylater?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com