JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia untuk dapat berkembang melalui partisipasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 sebagai penyedia official merchandise.
Staf Ahli Menteri Bidang Produktivitas & Daya Saing, Kementerian Koperasi & UKM (KemenkopUKM) Eddy Satriya mengatakan, terdapat beberapa hal yang menjadi kriteria dalam pemilihan UKM yang menjadi official merchandise G20 Indonesia.
Ia bilang, terdapat kriteria yang bersifat standar dan spesifik tergantung dari sektor UKM tersebut.
"Kriteria tentu saja kami harapkan kualitas produk mereka internasional standar, tentu saja dari material kami kurasi dengan baik," ujar dia dalam konferensi pers, Kamis (6/10/2022).
Baca juga: Jelang KTT G20, PLN Tingkatkan Kesiapan Kelistrikan di Bali
Selain itu, ia menambahkan unsur kreatifitas juga menjadi salah satu unsur penilaian yang dilakukan.
Sementara dari sisi harga, Eddy menjelaskan, merchandise G20 harus tetap bersaing. Hal ini lantaran produk ini tidak hanya diperuntukkan untuk warga negara asing yang datang ke Indonesia, tetapi juga harus bisa dinikmati oleh masyarakat di dalam negeri.
"Kalau by sector tentu saja ada kurasi tambahan yang menjadikannya tidak mudah, tapi itulah usaha yang kami lakukan," ujar dia.
Baca juga: Jokowi Dorong Perusahaan Besar Lakukan Bina Lingkungan dan Dampingi UMKM
Adapun, Eddy memerinci sebanyak 23 UKM tersebut terbagi dalam kategori sektor kerajinan, fesyen, makanan, kosmetik, dan kesehatan.
Lebih lanjut, dalam memiliki UKM yang akan menjadi merchandise G20 ini, Eddy bilang masalah keberlangsungan produk juga menjadi pertimbangan.
"Ketersediaan produknya selama event G20 ini juga kami perhatikan, kami perhatikan kontinuitanya juga" ucap dia.
Baca juga: Mereka yang Bangkit Melalui PaDi UMKM di Tengah Sulitnya Perekonomian
Sebagai informasi, potensi Presidensi G20 ini bagi UMKM terbilang cukup besar. Pasalnya Presidensi G20 Indonesia memiliki 49 main event dan 111 side event.
Dari acara tersebut, diprediksi total delegasi yang datang akan lebih dari 20.000 orang.
Eddy menyatakan, Presidensi G20 Indonesia juga berpotensi menciptakan 33.000 lapangan kerja.
"Nilai konsumsi diperkirakan mencapai Rp 1,7 triliun," tandas dia.
Baca juga: Luhut: Persiapan KTT G20 Bali Sudah Paten
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.