Terpisah, Direktur Utama Gagas, Muhammad Hardiansyah menjelaskan bahwa Gagas sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina akan memaksimalkan perannya sebagai penyedia energi berbasis gas bumi beyond pipeline untuk sektor industri, komersial hingga transportasi dalam negeri melalui Gaslink dan Gasku.
Gagas menyediakan energi khususnya bagi pelanggan yang belum terjangkau oleh infrastruktur gas pipa. Jika infrastruktur gas pipa sudah sampai di lokasi pelanggan, maka PGN dapat meneruskan penyaluran gas bumi menggunakan gas pipa sehingga pelanggan akan mendapatkan efisiensi yang lebih besar lagi.
"Skema ini yang nantinya akan kami terapkan untuk PT Garam. Saat ini PGN masih dalam tahap penyambungan Infrastruktur pipa gas ke lokasi pelanggan di Manyar, Gresik,” jelas Hardiansyah.
Saat ini, total produksi garam oleh pabrik yang telah menggunakan Gaslink dapat mencapai 3 – 5 ton per hari. Selain PT Garam, saat ini Gagas juga memasok beberapa pelanggan di Jawa Timur yang juga memproduksi garam yang akan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan total kapasitas garam mencapai 10 ton per hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.