SURABAYA, KOMPAS.com - Subholding Gas Pertamina melalui afiliasinya PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) mendukung ketersediaan garam nasional melalui penyaluran Gaslink ke salah satu unit produksi milik PT Garam.
Penyediaan bahan bakar gas melalui Gaslink mulai dilaksanakan di salah satu lokasi produksi milik PT Garam di Manyar Gresik Jawa Timur.
Gaslink yang disalurkan untuk membantu pengeringan garam dengan menggunakan rotary dryer. Perangkat tersebut mampu memangkas waktu produksi sekitar 15 persen dibandingkan dengan proses pengeringan garam secara manual.
“Gas bumi dapat menjadi bahan bakar mesin pengeringan garam. PGN dan Gagas sebagai Subholding Gas Group terus bersinergi untuk dapat melayani produsen garam lebih luas lagi," kata Area Head Surabaya PT PGN Tbk Arif Nurachman melalui keterangan resminya Kamis (27/10/2022).
Baca juga: Penuhi Kebutuhan Industri, PT Garam Siap Bersaing dengan Garam Impor
Gaslink merupakan produk gas bumi PGN yang dikompresi atau biasa disebut Compresed Natural Gas (CNG) dimana dapat disalurkan menggunakan moda distribusi non pipa.
Dalam proses pengeringan tersebut, PT Garam akan membutuhkan bahan bakar gas sekitar 40.000 M³ per bulannya.
Gaslink akan dikirimkan menggunakan Gas Transport Module (“GTM”) atau truk berisi gas bumi CNG dengan total kapasitas truk mencapai 1.000 m³.
"Penyediaan Gaslink akan dipasok oleh Gagas dengan mengandalkan sumber pasokan gas dari SPBG Ngagel, Surabaya," jelasnya.
Arif menyatakan bahwa penyaluran Gaslink kepada PT Garam merupakan salah satu wujud sinergi antar BUMN dan afiliasi dalam meningkatkan nilai lebih masing-masing Perusahaan dan termasuk untuk kepentingan negara dan masyarakat.
Baca juga: Pabrik Cokelat Ternama di Surabaya Resmi Jadi Pelanggan Gaslink
Terpisah, Direktur Utama Gagas, Muhammad Hardiansyah menjelaskan bahwa Gagas sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina akan memaksimalkan perannya sebagai penyedia energi berbasis gas bumi beyond pipeline untuk sektor industri, komersial hingga transportasi dalam negeri melalui Gaslink dan Gasku.
Gagas menyediakan energi khususnya bagi pelanggan yang belum terjangkau oleh infrastruktur gas pipa. Jika infrastruktur gas pipa sudah sampai di lokasi pelanggan, maka PGN dapat meneruskan penyaluran gas bumi menggunakan gas pipa sehingga pelanggan akan mendapatkan efisiensi yang lebih besar lagi.
"Skema ini yang nantinya akan kami terapkan untuk PT Garam. Saat ini PGN masih dalam tahap penyambungan Infrastruktur pipa gas ke lokasi pelanggan di Manyar, Gresik,” jelas Hardiansyah.
Saat ini, total produksi garam oleh pabrik yang telah menggunakan Gaslink dapat mencapai 3 – 5 ton per hari. Selain PT Garam, saat ini Gagas juga memasok beberapa pelanggan di Jawa Timur yang juga memproduksi garam yang akan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan total kapasitas garam mencapai 10 ton per hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.