Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Proses Pengeringan, Gaslink Subholding Gas Pertamina Layani Pabrik PT Garam

Kompas.com - 27/10/2022, 21:28 WIB
Achmad Faizal,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Subholding Gas Pertamina melalui afiliasinya PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) mendukung ketersediaan garam nasional melalui penyaluran Gaslink ke salah satu unit produksi milik PT Garam.

Penyediaan bahan bakar gas melalui Gaslink mulai dilaksanakan di salah satu lokasi produksi milik PT Garam di Manyar Gresik Jawa Timur.

Gaslink yang disalurkan untuk membantu pengeringan garam dengan menggunakan rotary dryer. Perangkat tersebut mampu memangkas waktu produksi sekitar 15 persen dibandingkan dengan proses pengeringan garam secara manual.

“Gas bumi dapat menjadi bahan bakar mesin pengeringan garam. PGN dan Gagas sebagai Subholding Gas Group terus bersinergi untuk dapat melayani produsen garam lebih luas lagi," kata Area Head Surabaya PT PGN Tbk Arif Nurachman melalui keterangan resminya Kamis (27/10/2022).

Baca juga: Penuhi Kebutuhan Industri, PT Garam Siap Bersaing dengan Garam Impor

Gaslink merupakan produk gas bumi PGN yang dikompresi atau biasa disebut Compresed Natural Gas (CNG) dimana dapat disalurkan menggunakan moda distribusi non pipa.

Dalam proses pengeringan tersebut, PT Garam akan membutuhkan bahan bakar gas sekitar 40.000 M³ per bulannya.

Gaslink akan dikirimkan menggunakan Gas Transport Module (“GTM”) atau truk berisi gas bumi CNG dengan total kapasitas truk mencapai 1.000 m³.

"Penyediaan Gaslink akan dipasok oleh Gagas dengan mengandalkan sumber pasokan gas dari SPBG Ngagel, Surabaya," jelasnya.

Arif menyatakan bahwa penyaluran Gaslink kepada PT Garam merupakan salah satu wujud sinergi antar BUMN dan afiliasi dalam meningkatkan nilai lebih masing-masing Perusahaan dan termasuk untuk kepentingan negara dan masyarakat.

Baca juga: Pabrik Cokelat Ternama di Surabaya Resmi Jadi Pelanggan Gaslink

 

Terpisah, Direktur Utama Gagas, Muhammad Hardiansyah menjelaskan bahwa Gagas sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina akan memaksimalkan perannya sebagai penyedia energi berbasis gas bumi beyond pipeline untuk sektor industri, komersial hingga transportasi dalam negeri melalui Gaslink dan Gasku.

 

Gagas menyediakan energi khususnya bagi pelanggan yang belum terjangkau oleh infrastruktur gas pipa. Jika infrastruktur gas pipa sudah sampai di lokasi pelanggan, maka PGN dapat meneruskan penyaluran gas bumi menggunakan gas pipa sehingga pelanggan akan mendapatkan efisiensi yang lebih besar lagi.

"Skema ini yang nantinya akan kami terapkan untuk PT Garam. Saat ini PGN masih dalam tahap penyambungan Infrastruktur pipa gas ke lokasi pelanggan di Manyar, Gresik,” jelas Hardiansyah.

Saat ini, total produksi garam oleh pabrik yang telah menggunakan Gaslink dapat mencapai 3 – 5 ton per hari. Selain PT Garam, saat ini Gagas juga memasok beberapa pelanggan di Jawa Timur yang juga memproduksi garam yang akan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan total kapasitas garam mencapai 10 ton per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com