Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Cuma Pajang di Etalase, Kini Menu Warung Nasi Mejeng di Platform Digital

Kompas.com - 30/10/2022, 17:27 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Apabila lauk-pauk warung nasi tersisa, lanjutnya, menu-menu itu akan ia bungkus dan bawa pulang.

Sepanjang perjalanan ke rumah, bungkusan-bungkusan tadi akan dibagikannya secara cuma-cuma pada pemulung ataupun driver ojek online (ojol). Hal ini dia lakukan sebagai bagian dari ikhtiarnya untuk berbagi dengan sesama, di samping upaya tidak membuang-buang makanan.

"Sebelum pulang, lauk-pauk kami bungkus dengan kertas nasi. Dalam perjalanan pulang ke Tomang di Jakarta Barat (Jakbar) selalu lewat di kawasan permukiman pemulung (maka kami bagi-bagi bungkusan nasi di sana). Kadang, (bungkusan nasi) juga diberikan kepada ojol saat (sama-sama berhenti) di lampu merah," tukasnya. 

Baca juga: Gelar Konferensi Maju Digital 2022, GoTo Dorong Kemajuan Para Mitra UMKM Terus Bertumbuh

Jangkau konsumen lebih banyak

Diakui Santi, kehadiran platform digital pesan antar makanan, GoFood, memberi dampak baik terhadap keberlanjutan dan pengembangan usaha warung nasi seperti miliknya.

Ia pun tak menyangka bahwa teknologi digital mengubah pola bisnis yang dijalankannya. Pada mulanya, mereka yang hanya mengandalkan konsumen secara offline, kini dapat memperluas jangkauan konsumen secara digital.

“Berkat kehadiran GoFood, kini kami tak khawatir bila kondisi hujan. Konsumen tetap bisa beli secara online. Begitu pula saat pandemi Covid-19, penjualan secara daring makin ramai karena masyarakat takut keluar rumah,” katanya.

Santi menuturkan, sedikitnya ia bisa menjual 150 porsi per hari. Kombinasi metode penjualan secara konvensional dan online pun berdampak baik terhadap pendapatan yang ia peroleh.

Saat ini, pendapatan yang ia terima pun dipisahkan. Adapun keuntungan yang dihimpun dari penjualan melalui GoFood digunakannya untuk menabung. Sementara, penghasilan warung secara offline digunakan untuk belanja bahan baku dan kebutuhan operasional lainnya.

Baca juga: 4 Alasan Warteg jadi Bisnis yang Punya Peluang Untung Besar

“Kami juga terbantu karena pihak GoFood secara berkala selalu mengirim laporan penjualan. Mulai dari menu yang paling banyak dibeli, komentar pelanggan, hingga masukan dan saran, kami pakai untuk perbaikan pelayanan. Dengan begitu, kami bisa berbenah agar pelanggan puas,” ujarnya.

Pantauan Kompas.com pada fitur GoFood di laman aplikasi Gojek, sedikitnya 300 pengguna GoFood memberikan rating “enak” dan 200 orang untuk rating “harga sesuai” pada Kantin Cilacap.

Salah satu pelanggan Kantin Cilacap, Rosse, yang ditemui Kompas.com, menyampaikan rasa puasnya pada laman aplikasi Gojek usai memesan menu tuna cabai hijau. 

“Selalu repeat order (di Kantin Cilacap) sejak pindah kantor pada Januari 2022,” ujar Rosse.

Tak cuma Rosse, pelanggan Kantin Cilacap, Hanno, pun memberikan ulasan atas pesanan menu andalan ayam cabai hijau. 

Baca juga: Warteg, Bisnis Kuliner Lokal yang Tak Lekang oleh Waktu

“Ayam cabe ijo-nya the best,” tulis Hanno.

Ada pula Yanti yang memesan perkedel kentang, kentang mustofa, tumis brokoli, telur dadar, dan nasi.

Enaaaak, langganan beli kalau pas malas masak. Dan fresh makanannya, sejauh ini belum ada yang mengecewakan. Pertahankan kualitasnya yaaa, Kantin Cilacap!” tukas Yanti.

Selain menu rumahan, Kantin Cilacap menawarkan menu paket yang banyak dicari pembeli melalui GoFood, yaitu tuna cabai hijau, ayam cabai hijau, ayam botok rubes, dan ayam sambal kecombrang. Dok. KOMPAS.com/Yakob Arfin T Sasongko Selain menu rumahan, Kantin Cilacap menawarkan menu paket yang banyak dicari pembeli melalui GoFood, yaitu tuna cabai hijau, ayam cabai hijau, ayam botok rubes, dan ayam sambal kecombrang.

Pacu pertumbuhan ekonomi digital

Untuk diketahui, layanan online food delivery (OFD) menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi digital dan penggerak perekonomian masyarakat Indonesia di tengah pandemi Covid-19.

Adapun GoFood, yakni OFD bagian dari ekosistem PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo Group), menjadi layanan pesan antar makanan yang paling banyak digunakan masyarakat Tanah Air.

Baca juga: Meningkatkan Belanja Produk Dalam Negeri Dapat Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

Kehadiran GoFood pun dinilai berdampak signifikan terhadap keberlanjutan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), seperti kisah Santi dalam menjalankan bisnis warung nasi Kantin Cilacap.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com