In our current economy, we take materials from the Earth, make products from them, and eventually throw them away as waste – the process is linear. In a circular economy, by contrast, we stop waste being produced in the first place. (Ellen Macarthur Foundation)
DUNIA saat ini sedang tidak baik-baik saja. Kacamata bank dunia seolah menyoroti peluang probabilitas yang tinggi atas banyaknya negara yang mulai mengalami “kebangkrutan”.
Perlahan namun pasti, kenyataan pahit yang terjadi menjadi tanda tanya besar, di tengah gencarnya dunia menggaungkan aksi pembangunan berkelanjutan.
Berbagai masalah ekonomi yang sebelumnya tidak pernah terjadi, namun saat ini seolah-olah memberikan kejelasan bahwa pembangunan berkelanjutan menggiring negara dan berbagai elemen di dalamnya menuju kemerosotan moralitas ekonomi secara agregat.
Pada kenyataannya, ekonomi sirkular (Circular Economy) masih menjadi isu yang belum dapat ditengarai solusinya.
Hal ini menyebabkan bagaimana peran ekonomi sirkular sesungguhnya, apabila faktor yang menjadi pendorong terwujudnya sistem tersebut belum dapat dipastikan.
Namun, negara-negara besar di dunia meyakini prospek dari peluang ekonomi sirkular dapat menjadi penentu masa depan suatu negara di dunia.
Walaupun pada akhirnya, kita masih berada pada jebakan atas dampak pandemi COVID-19, di mana negara masih mengupayakan untuk bangkit kembali dan menyusun strategi agar dapat bertahan di tengah ancaman resesi global yang semakin di depan mata.
Krisis ekonomi global bukan kali pertama terjadi di dunia. Pada sekitaran 1960-an, dunia Amerika dan sekitarnya merasakan kepahitan atas terjadi depresi hebat yang menggucang hampir di seluruh negara bagian, bahkan di belahan dunia manapun ikut merasakan efek dari depresi ekonomi itu.
Selain itu, bertolak pada era pembangunan nasional, khusus Indonesia pascaterjadi efek 1998, yang berlanjut tahun 2008, masih merasakan peristiwa ekonomi besar yang menuntun negara menuju probabilitas kehancuran.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.