Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Suham Cahyono
Mahasiswa Pascasarjana

Mahasiswa Pascasarjana Universitas Airlangga dan asisten peneliti professor di Center of Political Economy and Business Research (CPEBR)

Peran Ekonomi Sirkular di Tengah Ancaman Krisis Global

Kompas.com - 31/10/2022, 09:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Penyamaan persepsi yang dimaksud adalah memungkinkan seluruh stakeholder dan elemen masyarakat agar berkontribusi secara aktif, responsif, dan penuh tanggung jawab untuk menghasilkan dorongan-dorongan ekonomi dalam negeri yang dapat tumbuh.

Oleh karena itu, rekomendasi kebijakan yang secara langsung terjun ke masyarakat dirasa perlu untuk direalisasikan, bukan tanpa alasan.

Ketidaktahuan masyarakat dan kesalahaan persepsi atas kebijakan yang ada, berpotensi menghasilkan gap atau jurang pemberdayaan ekonomi yang tidak satu arah.

Dengan demikian, pemangku kebijakan bukan tidak bisa menyediakan kebijakan demi kebijakan, tetapi kebijakan yang ada perlu ditingkatkan atas kesamaan persepsi.

Terakhir, pelaku ekonomi dan investor potensial. Tanpa disadari bahwa kenyataan negara menuju jurang resesi global sangat dimungkinkan terjadi.

Negara yang tidak sedini mungkin memiliki alat kesiap siagaan dapat berujung pada percepatan resesi global.

Oleh karena itu, rekomendasi atas perspektif kritis dari jebakan tujuan pembangunan berkelanjutan adalah pelaku ekonomi dan investor potensial, di mana kedua peranan ini memegang kontribusi besar terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Pelaku ekonomi yang bepandangan maju akan memiliki pola pikir untuk bekerjasama dengan pemerintah guna menyukseskan program ekonomi hijau yang menghasilkan nilai bagi ekonomi di masa depan.

Selain itu, investor potensial juga dapat memengaruhi dan menjadi faktor pendorong yang dapat mewujudkan realiasi pembangunan ekonomi yang masif.

Pada akhir 2021, lembaga pasar modal kita mencatat bahwa pertumbuhan investor di kalangan milenial mengalami pertumbuhan pesat.

Di saat negara di dunia mengalami proyeksi penurunan pertumbuhan ekonomi, Indonesia justru mengalami daya saing investor yang tinggi.

Dengan demikian, adanya pertumbuhan investor potensial ini, sejatinya memiliki peluang konsumen yang tinggi bagi negara, kalau saja bisa dimaksimalkan dan diarahkan menuju peluang-peluang investasi hijau yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Akhir kata dari tulisan ini, saya meyakini tujuan pembangunan berkelanjutan sebagaimana yang tertuang di dalam perjanjian internasional dan dibawa kearah rencana pembangunan nasional dan regional, sejatinya memiliki nilai positif.

Akan tetapi, kita juga perlu mewaspadai terhadap risiko jebakan yang berkemungkinan terjadi. Ketika negara dengan asyiknya mempercepat realisasi tujuan pembangunan berkelanjutan, namun lupa atas sisi lain dari tujuan itu yang berpotensi mengaburkan pertumbuhan ekonomi yang sedang diupayakan oleh negara.

Terakhir, tidak ada negara yang seratus persen dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Akan tetapi, peluang menuju kearah tersebut dimungkinan dapat terjadi, ketika negara dan elemen masyarakat lainnya saling memahami akan eksistensi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com