Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

CR7, Teamwork, dan Kompetensi SDM Masa Kini

Kompas.com - 31/10/2022, 19:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Frangky Selamat*

Sebagai pesepakbola kelas wahid, Cristiano Ronaldo atau lebih dikenal sebagai CR7 telah memiliki segalanya: prestasi, ketenaran, dan kekayaan.

Dengan segudang kehebatan yang dimiliki, tim yang diperkuat seolah mendapat senjata pamungkas untuk menghabisi lawan-lawannya.

Mencetak gol menjadi harga mati. Tanpa gol eksistensi Ronaldo seakan sirna. Dan itu yang terjadi pada musim kompetisi 2022-2023 ini.

Pada waktu tulisan ini disusun, Ronaldo baru mencetak tiga gol dari 13 pertandingan di semua kompetisi. Musim lalu, Ronaldo mencetak 24 gol dalam 39 kali penampilan bersama Manchester United (MU).

Melempemnya Ronaldo musim ini bukan tanpa sebab. Mengawali musim kompetisi ini Ronaldo melewatkan sesi pemanasan pramusim lantaran “sibuk” mencari klub baru yang bisa memenuhi ambisinya tampil kembali di liga Champions lantaran MU hanya tampil di liga Europa.

Ketidakhadiran Ronaldo membuatnya tidak fit dengan formula baru pelatih Erik Ten Hag selain fisik yang mulai tidak prima dan gaya bermain yang mudah dibaca pemain lawan.

Ironisnya tidak satu pun klub papan atas Eropa yang mau “menampung” pada bursa transfer musim panas 2022 lalu. Bayern Munchen, PSG, Atletico Madrid, AS Roma hingga Chelsea yang tadinya meminati, mundur teratur.

Disinyalir bukan karena mereka meragukan kemampuan Ronaldo dan tuntutan gaji setinggi langit, tapi ada hal lain terkait karakter yang membuat enggan mentransfer sang mega bintang.

Ronaldo dipandang “individualis”, lebih memikirkan ambisi pribadi ketimbang tim, sehingga bisa merusak harmoni tim.

Belum lagi gaji besar yang mesti dipenuhi yang kini mencapai 385.000 poundsterling atau Rp 6,9 miliar per pekan di MU. Hanya klub dengan kondisi finansial mumpuni yang bisa memenuhi tuntutan itu.

Kompetensi SDM masa kini

Belajar dari kasus Ronaldo, tampaknya ada aspek yang relevan dengan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan perusahaan pada masa kini.

Tidak ada gunanya memiliki kemampuan hebat, namun tidak berkontribusi terhadap tim karena terlalu individualis.

Setidaknya terdapat tiga kecakapan umum yang mesti dipenuhi oleh lulusan perguruan tinggi agar dapat kompetitif di dunia kerja.

Pertama, kemampuan komunikasi verbal dan tertulis. Berkomunikasi tidak hanya lisan, tetapi juga tertulis, ketika banyak hal dinyatakan dalam bentuk digital atau pesan-pesan melalui media sosial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com