"Tentunya yang sesuai dengan tujuan atau objektif dengan ekspektasi target market serta sejalan dengan strategi transformasi Bank Mandiri secara jangka panjang," kata Rudi.
Adapun Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana menyatakan investor perlu mencermati tiga hal sebelum membeli saham emiten yang akan menggelar rights issue. Tiga hal tersebut diantaranya, kondisi fundamental perusahaan, prospek bisnis dan tujuan penggunaan dana.
Biasanya, penggunaan dana untuk ekspansi akan jauh lebih diminati ketimbang dipakai buat pembayaran utang. Dalam hal ini, perlu diperhatikan ekspansi yang akan dilakukan emiten apakah bersifat organik atau anorganik.
Sebab, mesti dipahami bahwa rights issue tidak secara otomatis bisa memberikan tambahan profit bagi emiten, walau asetnya akan bertambah. Di sisi lain, ekspansi bisnis yang direncanakan perusahaan juga butuh waktu untuk berkembang.
Selain itu, ada faktor lain yang perlu dicermati yakni keberadaan standby buyer atau investor yang siap membeli saham baru. Rekam jejak bisnis dan kapasitas modal dari standby buyer akan melengkapi kesuksesan rights issue. (Maizal Walfajri)
Baca juga: Bank Tak Penuhi Modal Inti Rp 3 Triliun di Akhir 2022, Siap-siap Turun Kelas Jadi BPR
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Ini Daftar 18 Bank yang Belum Miliki Modal Inti Rp 3 Triliun Per September 2022
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.