Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Perintahkan Kepala Bappenas Segera Susun Peta Jalan Transformasi Ekonomi

Kompas.com - 22/11/2022, 14:40 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa untuk membuat Peta Jalan Transformasi Ekonomi.

Peta Jalan Transformasi Ekonomi yang nantinya telah tersusun akan dijadikan sebagai penguatan ekonomi Indonesia. Hal tersebut Airlangga sampaikan dalam sambutan acara puncak Indonesia Development Forum (IDF) yang hadir secara virtual.

"Selain itu juga kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas, untuk segera menyusun peta jalan transformasi ekonomi nasional. Dengan peta jalan ini, kita kembalikan target sasaran pembangunan. Tidak hanya kembali sebelum pandemi, melainkan bisa tumbuh lebih tinggi lagi," katanya, Selasa (22/11/2022).

Baca juga: Bos BI Sebut 5 Faktor Ini Berpotensi Sebabkan Gejolak Ekonomi Global

Dengan terselenggaranya forum IDF yang digagas oleh Kementerian PPN/Bappenas ini, diharapkan juga dapat mewujudkan Indonesia Emas pada 2045.

"Mari kita kawal bersama penyelenggaraan IDF sebagai wujud kerja bersama membangun negara kesatuan Republik Indonesia menuju Indonesia Emas 2045," ucap Airlangga.

Kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita pun mengapresiasi seluruh stakeholder IDF yang diprakarsai oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas untuk terus dapat meningkatkan nilai tambah nasional melalui paradigma baru industrialisasi.

Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Jokowi untuk menyiapkan dan mengakselerasi hilirisasi, energi baru terbarukan, digitalisasi serta kemampuan sumber daya manusia (SDM) nasional.

Baca juga: Kepala Bappenas: Reindustrialisasi Jadi Kunci Penting Transformasi Ekonomi RI Pasca Pandemi

Secara umum, lanjut Menperin, paradigma baru industri yang tengah dipersiapkan oleh Kementerian Perindustrian memiliki 6 piliar. Yaitu digitalisasi dalam Making Indonesia 4.0 dengan membardayakan IKM nasional; renewable energi melalui sumber energi baru seperti hidrogen, solarcell, wind dan hydro power yang menggerakan turbin, boiler dan generator untuk daya saing industri nasional di masa depan.

Berikutnya hilirisasi dengan memaksimalkan sumber daya alam untuk nilai tambah industri nasional; industri hijau mengoptimalkan input energi hijau nasional di sektor industri; memperkuat rantai pasok nasional termasuk memperkuat pendalaman industri nasional dan ekosistem semikonduktor dan kritikal material termasuk baterai dan sel bahan bakar; terakhir memperluas spasial industri di luar Jawa untuk pemerataan ekonomi.

"Dalam pengembangan new paradigma ini, dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035 telah tercantum arah penguatan pembangunan industri termasuk digitalisasi dan kedirgantaraan yang menjadi fokus MoU Development Forum (IDF) tahun ini," katanya.

Dengan tersusunnya RIPIN, lanjut Agus, Kementerian Perindustrian meluncurkan Peta Jalan Pengembangan Ekosistem beberapa komoditas industri seperti seperti industri dirgantara, kendaraan listrik berbasis baterai, semikonduktor, dan lain sebagainya yang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memacu pembangunan industri nasional.

"Dengan hadirnya peta jalan, Kementerian Perindustrian menyusun berbagai program prioritas seperti penyusunan dan implementasi peta jalan pengembangan industri, penguatan dan harmonisasi kebijakan dengan berkoordinasi dengan stakeholders terkait, pembuatan kebijakan untuk peningkatan penggunaan produk dalam negeri, serta peningkatan kemampuan sumber daya industri untuk meningkatkan daya saing industri," pungkasnya.

Baca juga: Kepala Bappenas Optimis Kenaikan Upah Minimum Akan Dorong Daya Beli Masyarakat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com