Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Bagi Pebisnis untuk Hadapi Potensi Resesi di 2023

Kompas.com - 22/11/2022, 19:10 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

Oleh karena itu, pelaku bisnis harus melakukan diversifikasi pemasok atau memiliki lebih dari satu pemasok agar produktivitas produksi tidak terganggu dengan ketersediaan bahan baku di pasaran yang terpapar kenaikan harga tersebut.

Baca juga: Menteri PPN: Transformasi Ekonomi Kuatkan Ekonomi RI Hadapi Resesi

3. Efisiensi anggaran dengan memastikan strategi pemasaran tepat sasaran

Salah satu biaya terbesar pada operasional bisnis adalah anggaran pemasaran. Oleh karena itu, pelaku bisnis perlu melakukan efisiensi dengan memastikan alokasi anggaran pemasaran mereka tepat sasaran.

Dewasa ini, banyak pelaku bisnis yang mengalihkan strategi pemasaran mereka ke ranah digital karena jangkauannya yang luas, memungkinkan kreativitas yang lebih besar, dan memiliki biaya yang lebih terjangkau.

“Salah satu strategi yang bisa dipilih adalah promosi melalui media sosial. Strategi ini merupakan opsi yang tepat diaplikasikan apabila target konsumen bisnisnya menyasar milenial dan Gen Z. Facebook, YouTube, dan Instagram merupakan tiga platform media sosial yang banyak digunakan oleh kalangan milenial,” ujarnya.

Di sisi lain, Instagram, YouTube, dan TikTok menjadi platform yang diminati kalangan Gen Z saat ini. Popularitas ketiga platform tersebut juga semakin mencuat karena ketertarikan Gen Z terhadap konten berbasis video dan live streaming.

Selain itu, untuk menjangkau Gen Z, pelaku bisnis juga dapat mencoba kerja sama dengan influencer, content creator, atau Key Opinion Leader (KOL). Hasil survei Indonesia Gen Z Report 2022 memperlihatkan bahwa selain kualitas produk, Gen Z di Indonesia memiliki tingkat kepercayaan tinggi pada brand-brand yang memiliki hubungan dekat dengan influencers, baik dalam hal kepemilikan brand maupun kerja sama dengan brand tertentu.

4. Siapkan dana darurat

Tak hanya keuangan pribadi, tetapi bisnis juga perlu mempersiapkan dana darurat dalam menghadapi resesi. Dana darurat dapat membantu bisnis bertahan dengan menstabilkan biaya operasional bisnis di tengah inflasi, membayar gaji karyawan, hingga angsuran cicilan.

Perlu diingat bahwa dana darurat untuk kebutuhan pribadi sebaiknya dipisah dari dana darurat untuk keperluan bisnis. Selain itu, pelaku bisnis harus memilih bank terpercaya yang telah dilindungi oleh pemerintah untuk menyimpan dana darurat tersebut.

5. Restrukturisasi tenaga kerja

Apabila situasi bisnis semakin kritis, pelaku bisnis juga dapat mempertimbangkan melakukan restrukturisasi tenaga kerja dengan pengurangan personil yang kurang berprestasi, serta memaksimalkan dan mengapresiasi kapasitas personil yang berprestasi.

“Oleh karena itu, pemilik bisnis juga perlu terus meningkatkan kemampuan diri sendiri, serta karyawan, agar dapat berkembang sesuai perkembangan zaman. Misalnya, menambah kapasitas digital dan pembuatan konten,” tegas Timothy.

Baca juga: PDB Anjlok 2 Kuartal Berturut-turut, Rusia Resmi Resesi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com