Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Ekspor, 10 Kecamatan di Lampung Dapat Bantuan Bibit Kakao

Kompas.com - 25/11/2022, 21:01 WIB
Tri Purna Jaya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Ketua Komisi IV DPR RI Sudin memberikan bantuan bibit kakao ke 10 kecamatan di Kabupaten Pesawaran, Lampung. Bantuan bibit ini untuk membantu ekspor kakao yang menurun pada tahun 2022.

Sudin mengungkapkan penurunan nilai ekspor salah satu komoditas unggulan di Lampung pada tahun 2022 ini mencapai 10 persen dibanding tahun 2021.

"Nilai ekspor coklat daerah Lampung tahun 2022 ini hanya mencapai 90 persen dibandingkan dengan nilai ekspor coklat Provinsi Lampung tahun 2021," kata Sudin dalam Bimtek Badan Karantina Pertanian Lampung di Kabupaten Pesawaran, Jumat (25/11/2022).

Baca juga: Dominan Ekspor, Industri Perlu Dorong Hilirisasi Produk Kakao

Menurutnya, kakao adalah komoditas perkebunan Indonesia yang memiliki peluang ekspor tertinggi bersama kopi.

"Untuk kopi, Indonesia adalah negara urutan keempat terbanyak penghasil kopi. Sedangkan untuk kakao, Indonesia adalah urutan ketiga terbesar di dunia," kata Sudin.

Dan berdasarkan data BPS tahun 2021 serta data Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian tahun 2021, salah satu daerah penghasilnya adalah Provinsi Lampung.

Sudin berharap petani bisa menumbuhkan semangat lagi agar ekspor kakao ini meningkat di tahun 2023 mendatang.

Baca juga: Harga Bahan Pangan Naik, BI Perkirakan Inflasi November 2022 Capai 0,18 Persen

Sebagai stimulasi peningkatan ekspor kakao, Sudin memberikan bantuan ribuan bibit tanaman cokelat itu ke 10 kecamatan di Kabupaten Pesawaran.

Sementara itu, Sekretaris Badan Karantina Pertanian (Barantan) Lampung Wisnu Haryana mengungkapkan pada data Indonesia Quarantine Full Automation System (IQFAST) memang tercatat adanya penurunan ekspor.

"Ada penurunan ekspor kopi dan kakao dari Provinsi Lampung pada tahun 2022 ini," kata Wisnu.

Ekspor kopi Lampung pada tahun 2019 tercatat mencapai 215.307 ton, kemudian tahun 2020 naik jadi 237.881 ton, pada 2021 turun jadi 235.621 ton, dan 2022 turun jadi 167.662 ton.

Baca juga: Selama Sepekan Aliran Modal Asing Masuk RI Sebesar Rp 11,71 Triliun dari Pasar SBN dan Saham

Sedangkan ekspor kakao pada 2021 mencapai 285 ton dan menurun di tahun 2022 menjadi 101.22 ton.

"Kita harus memperhatikan keberlanjutan pertanian kedepannya. Nilai ekspor komoditas ekspor produk pertanian di Lampung dari tahun ke tahun saat ini menurun. Sehingga kita perlu berupaya untuk kenaikannya kembali," kata Wisnu.

Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengamini adanya penurunan ekspor kakao dan kopi di kabupaten yang dipimpinnya itu.

Menurut Dendi, penyebab turunnya produksi kakao adalah karena kondisi tanaman yang mayoritas sudah tua.

"Kakao di sini sebenarnya banyak, namun masih banyak dalam kondisi tanaman tua sehingga kita tidak tahu apakah masih mampu menghasilkan produksi yang baik," kata Dendi.

Baca juga: Kompensasi PHK, dari Uang Pesangon hingga JKP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com