JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi V DPR Andre Rosiade mengkritik penerapan sistem pembayaran tanpa sentuh atau multi lane free flow (MLFF) bagi pengguna jalan tol.
Menurut Andre, penerapan sistem MLFF itu ditolak para asosiasi pengusaha jalan tol dan Bank Indonesia.
"Perlu kajian mendalam MLFF karena ada penolakan dari BI (Bank Indonesia) dari data yang saya dapat, kedua, seluruh asosiasi pengusaha jalan tol juga menolak karena apa, karena ada fungsi lost yang akan besar pertanyaannya siapa yang akan bertanggung jawab," kata Andre dalam rapat kerja Komisi V dengan Kementerian PUPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (28/11/2022).
Baca juga: Mengenal Apa Itu MLFF, Transaksi Bayar Tol Tanpa Harus Berhenti
Andre memahami tujuan sistem MLFF ini agar transaksi di jalan tol lebih mudah dan dapat mengurangi kemacetan.
Namun, ia berharap Kementerian PUPR dapat melakukan kajian lebih lanjut terkait sistem tersebut.
"Jangan sampai kita jadi kelinci percobaan dimana teknologi belum proven," ujarnya.
Baca juga: Tiang Sensor Pembayaran Tol Nirsentuh Mulai Dipasang, Ini Jadwal Uji Coba Sistem MLFF
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membantah bahwa Bank Indonesia (BI) menolak sistem pembayaran jalan tol tanpa sentuh atau MLFF tersebut.
Basuki mengatakan, BI hanya memberikan arahan agar sistem MLFF tidak eksklusif.
"Kalau dibilang ada penolakan dari Bank Indonesia (BI) itu tidak benar, BI hanya memberikan arahan tidak boleh ekslusif untuk MLFF," kata Basuki.
Baca juga: MLFF Bakal Gantikan E-Toll, Bank DKI: Kami Siap
Basuki mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Korlantas dengan mengirim tim ke Hungaria untuk mempelajari sistem MLFF tersebut.
Selain itu, ia juga membantah Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) menolak penerapan sistem MLFF tersebut.
"BUJT menolak itu juga tidak betul, (BUJT) hanya pada kekhawatiran pada dana operasional awal, jaminan pembayaran, ini akan disiapkan di dalam materi RPP jalan tol yang sedang disiapkan," ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.