JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Fama Internasional akan beralih menjadi bank digital setelah pada Desember 2021 diakuisisi oleh Emtek Group serta masuknya Singtel Alpha Investment dan Grab Holding Limited sebagai investor.
Presiden Direktur Bank Fama International Tigor M. Siahaan mengatakan, tahun ini pihaknya tengah mempersiapkan perusahaan untuk me-rebranding menjadi bank digital pada 2023.
"Kami selama ini memang benar-benar melakukan transformasi dari segi proses, dari segi set up, dari segi tech, dan tentu saja dari segi hiring sumber daya manusianya (SDM). Jadi SDM-nya juga benar-benar kita rekrut banyak tenaga-tenaga yang kita harapkan bisa menjadi jembatan untuk transformasi digital tersebut," ujarnya saat exclusive group interview di Revenue Tower, Jakarta dikutip Minggu (11/12/2022).
Baca juga: Pahami 17 Subsektor Ekonomi Kreatif Indonesia Beserta Contohnya
Adapun rebranding ini akan dilakukan mulai dari pemindahan kantor pusat Bank Fama yang tadinya di Bandung, Jawa Barat menjadi di DKI Jakarta supaya memudahkan proses transformasi ke bank digital.
Selain itu, Bank Fama juga akan meluncurkan produk barunya yang berbasis digital pada pertengahan tahun depan. Namun, dia tidak membocorkan lebih lanjut produk baru ini berupa aplikasi mobile banking atau layanan keuangan lain.
Dia menjelaskan, dalam melaksanakan rebranding ini, Bank Fama akan memanfaatkan eksosistem digital yang sudah terbentuk di para pemegang sahamnya, yakni Emtek, Grab, dan Singtel.
Baca juga: Cara Melaporkan Jalan Rusak ke Kementerian PUPR dan Instansi Lain
Pasalnya, selain ingin menjadi bank digital, bank swasta asal Bandung ini juga akan membidik segmen underbanked di Indonesia yang selama ini jarang tersentuh layanan perbankan karena rendahnya literasi digital dan ekonomi.
Padahal, dia bilang, segmen underbanked ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan, terlebih jika segmen ini dapat dikembangkan maka kontribusi pada perekonomian Indonesia akan sangat besar.
"Intinya, bagaimana kita sekarang bisa memberikan solusi terhadap financial needs atau kebutuhan finansial dari pemain-pemain di ekosistem tersebut, entah itu merchant, restoran, drivers, passengers, atau user dari aplikasi-aplikasi tersebut bagaimana kita bisa memberikan solusi," jelasnya.
Baca juga: Alasan Nama BPR Diubah Jadi Bank Perekonomian Rakyat dalam RUU P2SK
Jadi dengan data-data UMKM yang underbanked dari para pemegang saham, Bank Fama akan menilai mana UMKM-UMKM yang bisa diberikan fasilitas pinjaman untuk mengembangkan usahanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.