Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap-siap, Harga 4 Komoditas Pangan Ini Berpotensi Naik Jelang Nataru

Kompas.com - 12/12/2022, 15:20 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan ada empat komoditas pangan yang berpotensi mengalami kenaikan harga jelang Natal dan tahun baru (Nataru).

Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional I Gusti Ketut Astawa mengatakan, keempat komoditas pangan ini yakni beras, telur ayam, cabai, dan daging ayam.

"Memang kalau kita melihat di bulan-bulan ini, ada empat komoditas yang perlu kita waspadai," ujarnya saat GNPIP Kalimantan, Senin (12/12/2022).

Baca juga: Bapanas Ungkap Penyebab Harga Telur Ayam Naik Jelang Nataru

Meski demikian, Bapanas akan terus berupaya untuk memitigasi kenaikan harga pangan ini, baik dari sisi pasokan maupun permintaan agar tidak menaikkan inflasi nasional.

Dia menjelaskan, kenaikan harga beras akan dimitigasi dengan melakukan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau operasi pasar agar harga beras tetap stabil di tingkat konsumen.

Adapun berdasarkan data Bapanas per 11 Desember 2022, rerata harga beras medium di tingkat konsumen sebesar Rp 11.352 per kilogram atau naik 5,34 persen dibandingkan Juli 2022 yang seharga Rp 10.777 per kilogram.

Baca juga: Update Daftar Harga Telur Ayam Hari Ini di 30 Pasar Jakarta


"Saya kira kita lakukan KPSH secepatnya teman-teman Bulog, sehingga KPSH ini mesti bisa dirasakan oleh masyarakat dimana harga beras medium masih sesuai dengan harga eceran tertinggi," ucapnya.

Sementara untuk harga telur ayam, Bapanas akan membenahi data harga telur di tingkat tengah atau distributor agar dapat ditemukan oknum distributor nakal yang menguasai pasokan telur sehingga membuat harga telur naik.

Sebab, menurutnya, seharusnya harga telur tidak mengalami kenaikan dan tetap sesuai dengan Harga Acuan Penjualan/Pembelian (HAP) di tingkat produsen Rp 22.000-24.000 per kilogram dan di tingkat konsumen Rp 27.000 per kilogram.

Baca juga: Debat Panas Stok Beras Kementan Vs Bulog, Jokowi sampai Turun Tangan

Namun Bapenas mencatat harga telur ayam ras jelang Nataru mengalami kenaikan 9,86 persen menjadi Rp 29.718 per kilogram dibandingkan Oktober 2022 yang masih di Rp 27.179 per kilogram.

"Tatkala kita bisa menata di tengah ini dengan baik, saya rasa ini bisa kita lakukan pengendalian harga dengan wajar. Naik boleh tapi wajar," kata dia.

Kemudian untuk harga cabai akan dimitigasi dengan mobilisasi cabai dari daerah surplus ke daerah defisit sehingga pasokan dan harga cabai bisa distabilisasi.

Baca juga: 500.000 Ton Beras Impor Akan Masuk RI hingga Februari 2023

Untuk itu, dia berharap pemerintah daerah yang membutuhkan pasokan komoditas pangan agar segera menyampaikan ke Bapanas agar dapat difasilitasi mobilisasi dari daerah yang mengalami surplus.

Selama Maret lalu hingga pekan pertama Desember 2022, Bapanas telah memfasilitasi mobilitas cabai dari Sulawesi Selatan ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta sebanyak 79.329 kilogram.

"Jangan sampai keburu naik, baru kita bergerak. mendingan kita antisipatif sehingga ini bisa kita gerakan," kata dia.

Selanjutnya, Bapanas juga memperkirakan harga daging ayam berpotensi naik meski harga saat ini masih rendah, yaitu harga rata-rata Rp 35.424 per kilogram atau masih di bawah HAP yang sebesar Rp 36.750 per kilogram.

Baca juga: Soal Beras, Mentan: Yang Masalah Bukan Impor atau Tidak, tapi Harga

Selama Oktober dan November 2022, Bapanas telah memfasilitasi distribusi ayam ras beku dari Jawa Timur ke Kalimantan Utara sanyak 40.000 kilogram

Meski Bapanas mewaspadai kenaikan harga keempat komoditas pangan itu, namun kenaikan harga komoditas pangan lainnya juga tetap diantisipasi seperti misalnya minyak goreng.

"Ini yang harus kita jaga di masa-masa Nataru sehingga kami sudah melakukan mitigasi. Walaupun hanya 4 yang punya potensi kenaikan, namun kita harus lakukan ke semuanya," tuturnya.

Baca juga: Harga Telur Ayam Naik, BI Perkirakan Inflasi Desember 2022 Capai 0,37 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com