Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek jika GoTo Masuk Konstituen Indeks Global

Kompas.com - 15/12/2022, 20:30 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berencana masuk sebagai konstituen indeks saham global pada tahun depan. Untuk memuluskan rencana tersebut, GoTo tengah menjajaki peluang kerja sama dengan investor baru

Rencana untuk menjadi konstituen dari indeks pasar modal global bukan berarti GOTO melakukan pencatatan dalam indeks internasional atau international listing. Akan tetapi, GOTO akan menjadi konstituen dari indeks berskala global.

GOTO tidak perlu tercatat di luar negeri untuk menjadi konstituen dari indeks pasar global. Sebab, emiten Indonesia bisa termasuk asal memenuhi persyaratan yang ditetapkan masing-masing indeks.

Baca juga: Jual Saham Alfamart, GoTo Raup Rp 1,5 Triliun

Lantas, apa efek dari rencana tersebut bagi GoTo?

Analis Samuel Sekuritas Farras Farhan menjelaskan, pasca-periode lock-up, porsi free float atau saham beredar di publik GOTO telah mencapai sekitar 64 persen. Besarnya porsi saham beredar ini membuka peluang bagi perusahaan mencatatkan sahamnya di indeks saham multinasional.

"Salah satu alasannya adalah untuk memperluas basis investor atau pemegang saham. Kalau suatu emiten masuk indeks global artinya ada peluang saham tersebut dibeli oleh investor asing," kata dia dalam keterangannya, Kamis (15/12/2022).

"Nantinya saham tersebut bisa mendapatkan inflow dari investor tadi," tambah Farras.

Lebih lanjut ia mengatakan, para investor akan masuk berinvestasi ke suatu negara dengan portofolio dan bobot mengikuti indeks yang sudah dibuat oleh para perusahaan pembuat indeks, salah satunya adalah Morgan Stanley Capital International Inc (MSCI).

Baca juga: Baru Mencoba Bangkit, Saham GOTO Kembali Terperosok dan Sentuh ARB


Nantinya perusahaan index provider akan menyeleksi beberapa aset atau saham untuk dijadikan satu portofolio dengan tema khusus.

"Setelah mereka memilih stock pick dan membobotnya dari suatu portofolio, maka jadilah indeks yang bisa digunakan oleh investor maupun fund manager untuk jadi acuan investasi. Artinya saham-saham yang ada di dalam indeks tersebut bisa dibeli oleh investor tadi,” tutur Farras.

Soal bagaimana metode seleksi pemilihan saham, Farras menilai setiap pembuat indeks memiliki cara yang berbeda-beda tergantung tema. Namun faktor yang secara umum diperhatikan adalah fundamental, kapitalisasi pasar, free float saham, hingga likuiditas transaksi.

Baca juga: Terus-terusan ARB, Saham GOTO Bakal Disuspensi? Ini Kata BEI

”Selain fund flows di pasar sekunder, kalau suatu saham masuk indeks global dan emiten saham tersebut melakukan aksi korporasi lanjutan seperti right issue atau private placement misalnya, maka emiten juga berpeluang memperoleh pendanaan dari investor global,” ucapnya.

Sebelumnya, rencana GoTo masuk konstituen global disampaikan langsung oleh Presiden GoTo Group Patrick Cao, dalam gelaran paparan publik insidentil pekan lalu. Namun demikian, Patrick belum membeberkan indeks mana yang menjadi tujuan.

"Kami juga terus melakukan penjajakan dengan potential investor baru, terutama menuju peluang masuknya GoTo ke dalam indeks global di paruh pertama tahun 2023," ujar Patrick dalam paparan publik insidentil, Kamis (8/12/2022).

Baca juga: Soal Investasi Telkom di GoTo, Dirut: Bukan Capital Gain Semata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com