SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 35 pabrikan dalam negeri dinyatakan lolos proses penilaian dan pembinaan sebagai industri penunjang hulu migas tahap II pada 2022.
Penyelenggaraan acara Apresiasi Pelaksanaan Program Penilaian dan Pembinaan Bersama terhadap Industri Penunjang Hulu Migas Tahap II Tahun 2022 tersebut digelar Senin (19/12/2022) lalu di Jakarta.
Penilaian dan pembinaan oleh SKK Migas bersama 18 KKKS tersebut untuk memastikan kemampuan serta membantu penyedia barang dan jasa dalam negeri agar memenuhi kualifikasi kebutuhan operasi dan proyek hulu migas tanah air.
Sebanyak 35 penyedia barang dan jasa penunjang hulu migas tersebut adalah penyedia 8 komoditas utama dalam kegiatan hulu migas seperti produk chemical, electrical, instrumentation, mechanical static, TVF (Tubular, Valve dan Fitting), rotating, structure dan drilling subsurface.
Baca juga: SKK Migas Fokus Penuhi Pasokan Gas untuk Industri Pupuk
Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko berharap, seluruh perusahaan dalam negeri dapat mengambil sisi positif dari proses penilaian ini, karena bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pabrikan berdasarkan analisa gap dan rekomendasi pengembangan yang diberikan.
"Ini semua agar pabrikan dapat memenuhi kualifikasi kebutuhan operasi dan proyek hulu migas di Indonesia," katanya melalui keterangan tertulis, Kamis (22/12/2022).
Direktur Jendral Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji berharap seluruh KKKS yang telah terlibat dalam program tersebut selalu konsisten dan mengupayakan penggunaan produk dalam negeri untuk menggantikan produk impor sehingga mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.
"Jumlah perusahaan dan pabrikan tahun ini meningkat dibanding tahun lalu yang hanya melibatkan 29 perusahaan industri penunjang migas dalam negeri," ujarnya.
Baca juga: Untuk Capai Target Lifting Migas, SKK Migas Butuh Investasi Rp 2.400 Triliun
Menurut Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas Erwin Suryadi, continuous improvement dari penyedia barang dan jasa penunjang hulu migas tidak hanya mengoptimasi produk dalam negeri, tetapi juga meningkatkan efisiensi kegiatan hulu migas serta mendukung proyek dan operasi KKKS dalam mencapai target 1 Juta Barel Minyak dan 12 BSCFD pada tahun 2030.
"Diharapkan dengan adanya terobosan dari SKK Migas ini akan semakin banyak terjadi kolaborasi antar pabrikan dalam negeri untuk melengkapi produk-produk yang dibutuhkan oleh operasi KKKS," ujar Erwin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.