Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hillcon Bakal Tingkatkan Volume Produksi Nikel Hingga 50 Persen Tahun Depan

Kompas.com - 30/12/2022, 10:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hillcon berencana menambah volume produksi sebesar 50 persen dan menambah jumlah dump truk untuk pengiriman nikel ore di tahun depan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pendapatan Hillcon di tahun 2023.

“Kami juga tengah mempersiapkan belanja modal (capital expenditure) untuk alat alat berat tambahan ini untuk penambahan volume produksi dan pengangkutan untuk tahun depan,” kata Hersan Qiu, Direktur Utama Hillcon dalam siaran pers, Kamis (29/12/2022).

Upaya tersebut dilakukan untuk mencukupi permintaan PT Weda Bay Nickel (WBN) yang akan meningkatkan volume produksi dari 4 juta wmt menjadi 6 juta wmt. WBN berlokasi di kawasan industri PT Indonesia Weda Industrial Park (IWIP) Lelilef Sawai, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara.

WBN juga meminta Hillcon menambah volume pengangkutan nickel ore, sekitar 80 dump truk untuk jarak pengangkutan rata-rata sekitar 22 km. Upaya tersebut dilakukan untuk menduking pabrik pengolahan pemurnian bijih nikel WBN dengan teknologi pirometalurgi/RKEF berkapasitas 30.000 ton Ni per tahun.

Baca juga: Dorong Produksi, Hillcon Gandeng 2 Perusahaan Tambang Nikel Baru

Adapun sumber daya deposit WBN saat ini tercatat sebesar 12,2 juta ton nikel dengan rata-rata kandungan nikel 1,48 persen. WBN termasuk salah satu objek vital nasional, dimana setiap aktivitas pertambangan maupun konstruksi harus diolah dengan extra hati-hati karena objek vital nasional ini merupakan site-site yang dilindungi negara karena merupakan sumber pendapatan dan dividen terbesar negara.

Untuk menjadi bagian dari site ini, dibutuhkan keahlian tinggi dimana hanya 4 kontraktor yang dipercaya untuk mengelolah site ini dengan masing-masing kontraktor menargetkan RKAB 4 juta ton per tahun.

“Kemampuan Hillcon terbukti dengan menjadi salah satu dari 4 perusahaan pemegang kontrak karya untuk komoditi nikel Weda Bay,” ujar Hersan.

Baca juga: PT Hillcon Raih Kontrak Proyek Infrastruktur Senilai Rp 1,9 Triliun di Morowali

Sebagai bagian dari IWIP, setiap hasil tambang nikel tidak diperbolehkan dijual ke pabrik lain selain IWIP.

“Artinya, 100 persen diolah IWIP. Itu sebabnya, dibutuhkan kepercayaan tinggi untuk mengolah nikel di site Weda Bay agar tidak terdistribusi ke perusahaan lain,” terang Hersan.

Secara teknikal WBN telah menerapkan sistem GMP (Good Mining Practice) yang cukup tinggi dan Hillcon telah berhasil mematuhi dengan baik dengan memenuhi kriteria man power, peralatan, dan sistem Weda Bay yang berstandar tinggi.

Sebagai informasi, di bulan Desember 2022 ini Hillcon telah menandatangani Letter of Intent (LOI) dengan dua perusahaan tambang nikel, yaitu PT Sarana Mineralindo Perkasa (SMP) dan PT Adhi Kartiko Pratama (AKP). SMP berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, sementara AKP berlokasi di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Dua perusahaan ini diharapkan dapat menambah volume produksi nikel sebesar 6 juta wmt atau senilai 60 juta dollar AS per tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com