Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Natal dan Tahun Baru, Penjualan Eceran Diprediksi Tumbuh 6,3 Persen pada Desember 2022

Kompas.com - 11/01/2023, 11:42 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan indeks penjualan riil (IPR) sebesar 216,4 pada Desember 2022, meningkat 6,3 persen dibanding bulan sebelumnya (month to month/mtm).

Hasil survei penjualan yang dilakukan bank sentral menunjukkan, peningkatan terjadi pada mayoritas kelompok, terutama subkelompok sandang, kelompok peralatan informasi dan komunikasi yang ditopang oleh masih tingginya penjualan TV digital, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

"Didorong oleh perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal, periode libur dan akhir tahun, serta strategi potongan harga yang mendukung permintaan domestik," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Kamis (10/1/2023).

Baca juga: Survei BI: Optimisme Konsumen Meningkat

Meskipun demikian, dibandingkan Desember tahun lalu atau secara tahunan (year on year/yoy), penjualan eceran pada Desember 2022 diperkirakan tumbuh tipis 0,04 persen.

Erwin menjabarkan, hal tersebut didorong oleh pertumbuhan Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi yang tercatat meningkat dari kontraksi pada bulan sebelumnya.

Adapun realisasi penjualan eceran pada November 2022, hasil survei mengindikasikan kinerja penjualan eceran meningkat. Tercermin dari IPR November 2022 sebesar 203,5, atau tumbuh sebesar 0,4 persen secara mtm, melambat dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,3 persen.

"Kinerja tersebut ditopang oleh pertumbuhan pada kelompok perlengkapan rumah tangga Lainnya serta suku cadang dan aksesori yang mengalami perbaikan setelah mengalami kontraksi pada bulan sebelumnya," kata Erwin.

Baca juga: Harga Bahan Pangan Naik, BI Perkirakan Inflasi Januari 2023 Capai 0,40 Persen


Secara tahunan, kinerja penjualan eceran tercatat tetap tumbuh sebesar 1,3 persen secara yoy, meskipun tidak setinggi pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 3,7 persen secara yoy.

Sementara itu, dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi pada Februari dan Mei 2022 atau 3 dan 6 bulan yang akan datang menurun.

Indeks ekspektasi harga umum (IEH) Februari tercatat 134,6, lebih rendah dibandingkan indeks bulan sebelumnya sebesar 138, sementara IEH September sebesar 140,2 lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 140,8.

"Responden menginformasikan penurunan harga diprakirakan terjadi karena stok barang yang mencukupi," ucap Erwin.

Baca juga: Gubernur BI Tetapkan 26 Pemimpin Baru, Ini Nama-namanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com