Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkaian Kereta Cepat "Batch" 2 Mulai Dikirim ke Depo Tegalluar

Kompas.com - 12/01/2023, 13:04 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - GM Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Rahadian Ratry mengatakan, rangkaian Electric Multiple Unite (EMU) Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) batch 2 mulai dikirim ke Depo Tegalluar, Bandung, pada Rabu (11/1/2023).

Rahadian mengatakan, sebanyak empat rangkaian EMU akan dimobilisasi secara bertahap menuju Depo Tegalluar, Bandung. Adapun empat rangkaian EMU proyek KCJB telah tiba di Indonesia pada 25 Desember 2022. Saat ini rangkaian EMU tersebut sudah berada di PLB Cakung.

"Alhamdulillah, rangkaian EMU dalam pengiriman batch 2 sudah mulai dimobilisasi menuju Depo Tegalluar. Semoga proses mobilisasi ini bisa berjalan lancar," kata Rahadian dalam keterangan tertulis, Kamis (12/1/2023).

Baca juga: Kali Kedua Jokowi Suntik APBN ke Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Rahadian mengatakan, kedatangan empat rangkaian EMU ini menambah daftar EMU KCJB yang telah tiba di Indonesia menjadi enam rangkaian dari 11 rangkaian yang akan digunakan untuk kebutuhan operasional KCJB.

Ia mengatakan, proses pengiriman EMU batch 2 ini ke Depo Tegalluar melibatkan tim pengawalan dari tim Ditgakum Korlantas Polri.

Rahadian menjelaskan, teknis pengawalan berlangsung dengan melakukan koordinasi, inspeksi terhadap kelayakan alat angkut atau transportasi dan persiapan SDM, kelengkapan atribut, hingga pengawalan mobil patroli di depan dan di belakang angkutan setiap perjalanan.

Baca juga: PMN Rp 3,2 Triliun Cair, KAI Janji Kawal Proyek Kereta Cepat Rampung Tepat Waktu


Sementara itu, mobilisasi EMU menuju Depo Tegalluar dijalankan secara bertahap dan akan berlangsung pada malam hari agar tidak mengganggu arus lalu lintas.

"Proses pengiriman dilakukan sesuai dengan SOP dan arahan dari tim Ditgakum Korlantas Polri. Tentu Kami berterima kasih kepada seluruh pihak terkait atas kerjasamanya untuk kelancaran proyek Kereta Api Cepat pertama di ASEAN ini," ujarnya.

Di samping itu, Rahadian mengatakan, dalam prosesnya, perjalanan dibagi menjadi dua periode untuk menuju Depo Tegalluar yaitu, periode pertama, berlangsung dari titik nol di PLB Cakung menuju rest area di KM 72, dan tahap kedua pengawalan berlangsung dari rest area KM 72 menuju tujuan akhir di depo Tegalluar.

Baca juga: Cair, KAI Disuntik APBN Rp 3,2 Triliun untuk Tambal Biaya Kereta Cepat

Ia mengatakan, rangkaian EMU ini akan dirakit ulang sebelum dilakukan pengujian baik itu pengujian fitur kereta api cepat secara statis atau dinamis.

Adapun untuk 5 rangkaian kereta api cepat lainnya, Rahadian menyebutkan akan tiba di Indonesia secara bertahap hingga Maret 2023.

"Proses pengiriman dan mobilisasi EMU menuju Depo Tegalluar ini menjadi salah satu bagian dari persiapan jelang operasional. Kami memohon doa agar semua prosesnya bisa berjalan lancar dan memohon maaf apabila proses mobilisasi EMU ini menganggu arus lalu lintas," ucap dia.

Baca juga: Erick Thohir Bilang, di Mana-mana Kereta Cepat Itu untuk Jarak Menengah dan Jauh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com