Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Ekspor Produk Tembakau Bebas Asap ke Malaysia dan Filipina

Kompas.com - 13/01/2023, 11:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) melakukan ekspor perdana produk tembakau inovatif bebas asap ke Malaysia dan Filipina. Produk nikotin elektronik dengan merek Heets ini dikembangkan dari hasil investasi perseroan mencapai 186 juta dollar AS.

Pelepasan ekspor perdana dilakukan di fasilitas produksi produk tembakau bebas asap Sampoerna, Karawang, Jawa Barat, pada Kamis (12/1/2023).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap investasi yang dilakukan HM Sampoerna bisa berdampak positif dalam mendorong inovasi, serta penciptaan nilai ekonomi pada banyak sektor.

"Antara lain, berdampak pada sektor UMKM, ritel tradisional, kemitraan dengan petani, dan pengembangan R&D,” ujar Airlangga melalui sambungan virtual dalam acara pelepasan ekspor.

Baca juga: Sampoerna Resmikan Pabrik Produk Tembakau Bebas Asap

Produk nikotin elektrik ini dirancang untuk memanaskan batang tembakau tanpa pembakaran, sehingga mengurangi paparan zat berbahaya atau berpotensi berbahaya hingga rata-rata 90-95 persen lebih rendah dibandingkan dengan asap rokok.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Industri Agro Industri Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika menambahkan, ekspor perdana produk tembakau bebas asap rokok ke pasar Asia Pasifik ini diharapkan berdampak positif bagi perekonomian nasional.

"Ini berita yang positif untuk perkembangan industri nasional kita, sehingga dapat menjadi percontohan bagi industri lain untuk meningkatkan produksi ekspor," kata Putu.

Baca juga: Bos Sampoerna Sebut Perusahaan Besar Perlu Melakukan Inovasi Disruptif

 


Adapun Sampoerna telah merealisasikan investasinya senilai 186 juta dollar AS untuk produk tembakau bebas asap rokok tersebut, melebihi komitmen yang diumumkan sebelumnya. Fasilitas pabrik pembuatan nikotin elektronik bermerk Heets ini sudah mulai beroperasi sejak akhir 2022 setelah dilakukan pembangunan sekitar setahun.

"Kami mengapresiasi Sampoerna yang telah berkomitmen merealisasikan investasi, dengan kapasitas 15,45 miliar batang per tahun, melibatkan kurang lebih 500 pekerja terampil yang didukung fasilitas penelitian pengembangan investasi 600.000 dollar AS," ucap Putu.

Pabrik Heets di Indonesia difokuskan untuk memenuhi permintaan pasar ekspor di kawasan Asia Pasifik maupun pasar domestik. Pabrik ini sekaligus menjadi fasilitas produksi Philip Morris International (PMI), induk perusahaan Sampoerna, untuk produk tembakau inovatif bebas asap yang pertama di Asia Tenggara dan ketujuh di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Info Biaya Admin BNI Taplus Muda Per Bulannya

Info Biaya Admin BNI Taplus Muda Per Bulannya

Spend Smart
Harga Emas Antam Hari Ini 28 Mei 2024 Naik Rp 6.000, Simak Rinciannya

Harga Emas Antam Hari Ini 28 Mei 2024 Naik Rp 6.000, Simak Rinciannya

Spend Smart
Temukan Indikasi Lazada Langgar Persaingan Usaha, KPPU Lakukan Penyelidikan

Temukan Indikasi Lazada Langgar Persaingan Usaha, KPPU Lakukan Penyelidikan

Whats New
Pemerintah Bakal Pangkas Subsidi Energi pada 2025? Ini Kata Sri Mulyani

Pemerintah Bakal Pangkas Subsidi Energi pada 2025? Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Simak, Ini Cara Ajukan Early Redemption Sukuk Tabungan ST010T2

Simak, Ini Cara Ajukan Early Redemption Sukuk Tabungan ST010T2

Whats New
Sekjen Kemenaker: Green Jobs Tak Bisa Dihindari dan Harus Jadi Prioritas

Sekjen Kemenaker: Green Jobs Tak Bisa Dihindari dan Harus Jadi Prioritas

Whats New
IHSG Berharap ke 'New Blue Chips', Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Berharap ke "New Blue Chips", Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Hasil Merger XL Axiata dan Smartfren Diproyeksi Akan Bernilai 3,5 Miliar Dollar AS

Hasil Merger XL Axiata dan Smartfren Diproyeksi Akan Bernilai 3,5 Miliar Dollar AS

Whats New
Ramai soal Aturan Potongan Gaji Karyawan untuk Iuran Tapera, Ini Penjelasan BP Tapera

Ramai soal Aturan Potongan Gaji Karyawan untuk Iuran Tapera, Ini Penjelasan BP Tapera

Whats New
Sampoerna Agro Tebar Dividen Rp 220 Miliar, Cek Jadwalnya

Sampoerna Agro Tebar Dividen Rp 220 Miliar, Cek Jadwalnya

Whats New
[POPULER MONEY] Jokowi Terbitkan Aturan Baru soal Potongan Gaji Karyawan untuk Iuran Tapera | Pertamina Tertibkan Penjualan Eipiji 3 Kg

[POPULER MONEY] Jokowi Terbitkan Aturan Baru soal Potongan Gaji Karyawan untuk Iuran Tapera | Pertamina Tertibkan Penjualan Eipiji 3 Kg

Whats New
Setoran Pajak Loyo, Pendapatan Negara Turun

Setoran Pajak Loyo, Pendapatan Negara Turun

Whats New
 Kemendag Sebut Rencana Kenaikan MinyaKita Sudah Pertimbangkan Daya Beli

Kemendag Sebut Rencana Kenaikan MinyaKita Sudah Pertimbangkan Daya Beli

Whats New
Kegiatan Ekonomi: Definisi, Jenis, dan Contohnya

Kegiatan Ekonomi: Definisi, Jenis, dan Contohnya

Earn Smart
Tarik Tunai lewat EDC BCA Akan Dikenakan Biaya Admin Mulai 5 Juli 2024

Tarik Tunai lewat EDC BCA Akan Dikenakan Biaya Admin Mulai 5 Juli 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com