MATARAM, KOMPAS.com – Perkembangan proyek PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) hingga awal 2023 terus dikebut. Hal ini disampaikan oleh Presiden Direktur AMMAN, Rachmat Makkasau kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Selasa (10/1/2023) lalu.
Dia menjelaskan, serapan sumber daya manusia (SDM) untuk berbagai proyek sejak tahun 2021 meningkat 35 persen hingga total pekerja saat ini mencapai 10.000 orang, di mana hampir 75 persen berasal dari Provinsi NTB.
“Selama 1,5 tahun terakhir, ketika dampak pandemi Covid-19 mulai mereda, kami mulai memacu pergerakan kami, termasuk dalam hal rekrutmen SDM, agar berbagai proyek besar yang kami lakukan dapat mengejar timeline yang ditetapkan di awal proyek,” kata Rachmat dalam siaran pers, Jumat (13/1/2023).
Baca juga: Amman Mineral Kembangkan Proyek Pembangkit Bersama JEL dan PT JEL
“Namun, perang Rusia dan Ukraina terjadi, membuat mobilitas logistik dan SDM kembali terganggu. Tantangan ini menyebabkan target yang telah ditetapkan sebelum masa pandemi tidak dapat tercapai,” lanjut Rachmat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Gita Ariadi, menyatakan, keberlanjutan usaha AMMAN sangat penting karena menyerap ribuan SDM dari Provinsi NTB. Karenanya, Lalu juga mendukung pembangunan smelter agar rampung sesuai dengan target baru.
“Ada 10.000 orang yang akan kehilangan pekerjaan jika bisnis operasional AMMAN tidak dapat berlanjut. Karenanya, Pemprov NTB dan AMMAN berada dalam kepentingan yang sama, yakni mendorong smelter bisa segera rampung sesuai target baru di tahun 2024,” ungkap Lalu.
Lalu mengatakan, setelah smelter rampung dan diharapkan dapat mulai beroperasi satu tahun setelahnya, yakni di tahun 2025. Berdasarkan hasil verifikasi pada semester lalu, smelter AMMAN telah mencapai angka 47 persen.
Baca juga: Soal PT Amman Mineral Nusa Tenggara, ESDM: Kami Segera Terjunkan Tim
Capaian ini didasari perhitungan realisasi anggaran kebutuhan untuk smelter, yang meliputi pembangunan fisik dan juga pembelian peralatan dan mesin untuk operasional. Hasil verifikasi tiap semester yang dilakukan oleh verifikator independen menyatakan AMMAN selalu mencapai target yang ditetapkan pemerintah.
“Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk melanjutkan pembangunan smelter. Tapi, kami memahami bahwa kendala-kendala yang terjadi bukan dalam kendali AMMAN, sehingga tidak bisa dianggap enteng,” ujar Lalu.
Baca juga: Komisi VII DPR Soroti Dana CSR Amman Mineral
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.