JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengklaim telah melakukan gebrakan bersih-bersih di BUMN sejak menjabat pada Oktober 2019. Lewat aksi itu, Erick mengatakan ingin menghapus stigma BUMN tukang ngutang.
“Walau dalam tekanan pada masa pandemi, kinerja BUMN menguat signifikan pada kuartal ketiga tahun 2022. Stigma BUMN tukang ngutang juga kita patahkan,” kata Erick dalam siaran pers Jumat (13/1/2023).
Erick menyebut BUMN telah menurunkan tingkat utang dibanding modal dari 38 persen pada 2020 menjadi 34 persen pada kuartal III-2022.
Erick juga mengklaim dirinya turut mengungkap kasus Jiwasraya, Asabri, hingga melaporkan korupsi di Garuda Indonesia yang hampir saja membuat maskapai nasional itu bangkrut dengan kerugian negara Rp 8,8 triliun.
“Untungnya, Garuda masih bisa diselamatkan. Meski tak mudah, kita selamatkan uang rakyat lewat gerakan antikorupsi di BUMN, dan kini mulai menuai hasil,” kata dia.
Erick menyebut laba konsolidasi BUMN capai Rp 155 triliun pada kuartal III-2022, naik 154,1 persen dari Rp 61 triliun pada kuartal III-2021.
Baca juga: Erick Thohir: BUMN Siap Berkolaborasi dengan Dirjen Imigrasi untuk Peningkatan Pelayanan
Selain itu kata dia, pendapatan usaha BUMN naik 29,6 persen dari Rp 1.613 triliun pada kuartal III-2021 menjadi Rp 2.091 triliun pada kuartal III-2022.
Ekuitas seluruh BUMN pada kuartal III-2022 disebut telah mencapai Rp 3.211 triliun atau tumbuh 26,6 persen (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2.537 triliun.
Ia menilai pertumbuhan ekuitas itu sejalan dengan pembentukan aset BUMN yang tumbuh 9 persen dari Rp 8.767 triliun pada kuartal III-2021 menjadi Rp 9.559 triliun pada kuartal III-2022.
Baca juga: Erick Thohir: BUMN Harus Untung supaya Bisa Jadi Benteng Ekonomi Nasional
“Berbagai terobosan, konsolidasi, perbaikan sistem, memperkuat kepemimpinan, menjadi kunci dan bekal transformasi yang berkelanjutan," kata Erick.
Dengan pencapaian itu ucapnya, kontribusi BUMN kepada negara juga meningkat. Jika pada 2017 hingga 2019 kontribusi BUMN yang sebesar Rp 1.130 triliun, kini menjadi Rp 1.198 triliun, atau bertambah Rp68 triliun menjadi pada kuartal III 2022.
“Bersih-bersih BUMN berangkat dari kesadaran bahwa perang melawan korupsi adalah upaya menjaga hak rakyat, atau mencegah 'dosa kepada rakyat',” tegasnya.
Baca juga: Erick Thohir: Dirjen Imigrasi Akan Bongkar-bongkar dan Bersih-bersih
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.