Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Taufan Teguh Akbari
Dosen

Pengamat dan praktisi kepemudaan, komunikasi, kepemimpinan & komunitas. Saat ini mengemban amanah sebagai Wakil Rektor 3 IKB LSPR, Head of LSPR Leadership Centre, Chairman Millennial Berdaya Nusantara Foundation (Rumah Millennials), Pengurus Pusat Indonesia Forum & Konsultan SSS Communications.

Psikologi Kepemimpinan: Perjalanan untuk Lebih Paham Diri

Kompas.com - 14/01/2023, 07:03 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KEPEMIMPINAN pada dasarnya adalah seni memengaruhi orang lain. Akan tetapi, tidak mudah untuk memengaruhi orang untuk bergabung mencapai tujuan kita.

Dalam psikologi, kepemimpinan dianggap sebagai proses interaksi antara pemimpin dan pengikut. Ada berbagai teori psikologi yang menjelaskan bagaimana kepemimpinan terjadi dan bagaimana itu memengaruhi kinerja individu dan kelompok.

Psikologi kepemimpinan juga mengeksplorasi bagaimana faktor-faktor individu dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk menjadi pemimpin yang efektif.

Beberapa faktor yang dianggap penting termasuk kepercayaan diri, kemampuan komunikasi, keterampilan manajemen, dan empati.

Secara keseluruhan, psikologi kepemimpinan membantu kita untuk memahami bagaimana proses kepemimpinan terjadi dan bagaimana itu memengaruhi kinerja individu dan kelompok.

Dengan memahami teori-teori dan faktor-faktor yang memengaruhi kepemimpinan, kita dapat meningkatkan kemampuan untuk menjadi pemimpin yang efektif dan membantu orang lain untuk mencapai tujuan bersama.

Setiap orang punya motivasi dan tujuan yang berbeda. Karena itu, kita perlu memahami diri sendiri terlebih dahulu, supaya nantinya kita bisa memengaruhi orang lain.

Tony Robbins, salah satu guru kepemimpinan dunia, menegaskan hal itu. Mengutip dari Forbes, dia mengatakan. “Ultimately, a leader is a master of their own psychology. Because the first person you need to influence is you. Leaders master the art of influence within themselves and with others so that they can act as a force for good and serve something that’s larger than themselves creating permanent and lasting change around them.”

Dengan kata lain, aspek psikologis dari kepemimpinan adalah bagaimana kita memahami diri sendiri untuk menjadi pemimpin yang lebih baik.

Ketika kita sudah paham akan diri sendiri, kita bisa memengaruhi orang lain dengan cara memberi contoh yang baik kepada tim kita, sehingga tim menjadi lebih termotivasi, meningkat semangat kerjanya, dan memiliki rasa kepemilikan terhadap organisasi.

Menguasai diri untuk menggerakkan orang lain

Socrates, salah satu filsuf hebat Yunani, pernah berkata, "To know thyself is the beginning of wisdom." Kata ini sederhana, tetapi punya makna yang dalam sekali.

Socrates mengajak kita untuk memahami diri. Berawal dari mengerti dirilah, kita bisa mendapatkan kebijaksanaan yang bermanfaat bagi diri sendiri juga orang lain.

Ada alasan tersendiri mengapa Socrates menghimbau kita untuk memahami diri. Kita adalah manusia yang kompleks. Kita punya karakter, sifat, sikap, kelemahan, kelebihan, ego, dan keinginan.

Setiap elemen ini membentuk diri kita dan cara kita memimpin. Setiap elemen ini bisa kita terima dan ubah, tetapi butuh keberanian untuk bisa menerima diri sendiri seutuhnya.

Maka dari itu, tugas pertama dan utama menjadi seorang pemimpin yang baik adalah belajar memahami diri sendiri.

Jalaludin Rumi menyuruh kita untuk melihat ke dalam diri. "The universe is not outside of you. Look inside yourself; everything that you want, you already are."

Kebijaksanaan ini yang agaknya mulai diimplementasikan oleh pemimpin saat ini, baik itu pemimpin bisnis.

Survei dari Egon Zehnder tahun 2021 menemukan bahwa 83 persen pemimpin menganggap penting untuk merefleksikan gaya kepemimpinannya sendiri. Selain itu, 78O sangat setuju bahwa perlu melanjutkan transformasi dirinya.

Para pemimpin pun mengakui bahwa melihat ke dalam diri membuatnya jadi pemimpin yang lebih baik dan bijak.

James R. Bailey dan Scheherazade Rehman membuktikannya dengan melakukan riset kepada 442 CEO. Kedua peneliti ini menanyakan pengalaman apa yang membuat para CEO berkembang menjadi pemimpin yang lebih baik.

Dari hasil riset Bailey & Rehman, ada tiga pengalaman yang membuat pemimpin berkembang: frustasi, kesalahan, dan kejutan.

Masing-masing pengalaman ini memberikan tiga pelajaran menarik bagi 442 CEO ini. Pertama, kejutan membuat pemimpin belajar untuk merespons dengan baik dan menerima bahwa ada banyak hal yang tidak dapat dikendalikan.

Kedua, dari kegagalan yang dialami, kita belajar untuk bisa membuat solusi yang lebih baik lagi di masa depan.

Ketiga, perasaan frustasi ketika cara kita tidak berhasil mengharuskan pemimpin untuk mencari jalan lain, yang membuat para CEO lebih kreatif dan resilien.

Semua pengalaman yang direfleksikan inilah yang memacu pemimpin untuk berjuang dan menjadi sosok panutan bagi timnya.

Pemimpin jadi mengetahui apa yang salah dari kebijakan organisasi, apa yang salah dari pendekatannya kepada timnya, dan lain sebagainya.

Bill George, profesor kepemimpinan di Harvard yang juga mantan CEO Medtronic menambahkan, kesadaran inilah yang menjadi awal transformasi kita menjadi pemimpin yang cakap dan bijak.

Dampaknya terhadap tim

Salah satu teori yang populer dalam psikologi kepemimpinan adalah teori transformasional. Teori ini menyatakan bahwa pemimpin transformasional adalah mereka yang dapat meningkatkan kinerja dan motivasi pengikut dengan memberikan pengaruh positif pada kepercayaan, harapan, dan komitmen.

Pemimpin transformasional juga dikenal sebagai pemimpin yang dapat meningkatkan persepsi pengikut tentang tugas mereka dan memberikan dukungan emosional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com