Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Hati-hati 2023, Masih Jadi Tahun Ujian bagi Ekonomi Kita...

Kompas.com - 17/01/2023, 11:14 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan kepada seluruh kementerian, lembaga, serta kepala daerah agar mewaspadai tahun ini. Peringatan itu disampaikan Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forkopimda, di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

"Hati-hati tahun 2023, ini masih menjadi tahun ujian bagi ekonomi kita juga bagi ekonomi global. Hati-hati, semuanya harus hati-hati. Bekerja keras semuanya mendeteksi informasi-informasi dan data di lapangan sehingga kita jangan keliru membuat kebijakan. Sekecil apapun kebijakan itu harus berbasis data dan fakta di lapangan," ujarnya yang ditayangkan secara virtual, Selasa (17/1/2023).

Jokowi menambahkan, meskipun perekonomian Indonesia tumbuh positif tetap harus berhati-hati.

Baca juga: Sri Mulyani: 63 Negara Terlilit Utang, 3 Negara Asia Jadi Pasien IMF

Hal terkait dengan pernyataan Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF) Kristina Georgieva, bahwa sepertiga ekonomi dunia diprediksi mengalami resesi. Bahkan untuk negara yang tidak terkena resesi, ratusan juta penduduknya merasakan seperti sedang resesi.

"Guncangan ekonomi karena pandemi, karena perang ini sudah menyebabkan 47 negara masuk menjadi pasiennya IMF. Kita ingat tahun 97-98, Indonesia jadi pasiennya IMF. Ambruk ekonomi dan ambruk politiknya. Ini 47 negara dan yang lain masih antre depan pintunya IMF," lanjut dia.

Mantan Wali Kota Solo ini bilang, situasi global masih sangat tidak mudah dan sekarang yang jadi momok semua negara adalah inflasi. Meskipun begitu, dirinya bersyukur, inflasi RI berada di 5,5 persen.

Berbeda dengan Uni Eropa yang inflasinya nyaris menyentuh 10 persen. Maka dari itu, Kepala Negara ini berpesan kepada pemerintah daerah dan Bank Indonesia (BI) agar mencermati harga-harga barang maupun jasa.

"Ini momok semua negara dan patut kita syukuri, inflasi kita berakhir di 5,5 persen. Ini berkat kerja keras kita semua. Coba lihat di negara-negara lain bahkan sudah ada yang sampai ke 9,2 persen. Uni Eropa berada di angka 9,2 persen sehingga saya minta seluruh gubernur, bupati dan wali kota bersama dengan Bank Indonesia terus memantau harga-harga barang dan jasa di lapangan," ucap Presiden Jokowi.

Baca juga: Apa Itu Inflasi: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Perhitungannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com