Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Garuda Terus Merosot, Manajemen Beri Penjelasan

Kompas.com - 20/01/2023, 11:15 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saham emiten maskapai, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) terus merosot sejak suspensi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dicabut. Bahkan, saham emiten BUMN itu kerap merosot ke level auto reject bawah atau ARB.

Pada perdagangan Kamis (19/1/2023) kemarin, saham Garuda ditutup pada level Rp 106 per saham. Dengan demikian, GIAA telah melemah sekitar 48 persen dari posisi pembukaan suspensi saham pada 3 Januari lalu di level Rp 204 per saham.

Manajemen Garuda Indonesia pun buka suara terkait pelemahan saham yang terjadi. Ini disampaikan dalam dokumen jawaban permintaan penjelasan BEI yang diunggah ke laman keterbukaan informasi.

Baca juga: Libur Imlek, Garuda Indonesia Gelar Promo Tiket Pesawat hingga 15 Persen

Dalam dokumen itu manajemen menyatakan, berdasarkan perjanjian perdamaian dengan kreditur, salah satu transaksi penambahan modal perseroan berasal dari konversi utang kredit. Ini telah direalisasikan pada 28 Desember 2022 dengan persentase kepemilikan saham kreditor sebesar 22,63 persen.

Konversi saham tersebut tidak memiliki ketentuan masa penguncian atau lock up period. Dengan demikian, para kreditor dapat langsung menjual sahamnya kembali.

"Saham yang dimiliki kreditor dimungkinkan untuk dilepas bilamana kreditur tidak berencana untuk mempertahankan kepemilikan sahamnya di perseroan guna memperoleh manfaat yang lebih likuid," tulis manajemen Garuda Indonesia, dikutip Jumat (20/1/2023).

Lebih lanjut manajemen menyatakan, berdasarkan analisa perseroan aktivitas perdagangan yang terjadi pada periode 3-11 Januari lalu berasal dari aktivitas kreditur perseroan. Adapun kepemilikan porsi saham berasal dari konversi utang perjanjian perdamaian.

Di tengah pelemahan harga saham yang terjadi, manajemen Garuda tetap berkomitmen untuk memperkuat fundamental perusahaan. Ini salah satunya dilakukan melalui tambahan armada berbadan kecil untuk mendukung operasional perusahaan.

"Dengan demikian, perseroan diharapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi dan pariwisata Indonesia. Selain itu, Garuda Indonesia Group juga akan terus mengoptimalkan ketersediaan layanan penerbangan dengan armada yang memadai melalui optimalisasi restorasi armada," tulis manajemen Garuda.

Baca juga: Melihat Pergerakan Saham Garuda Indonesia Setelah Satu Tahun Lebih Digembok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com