Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Disentil Jokowi Soal NIM Perbankan Tinggi, OJK: Presiden Khawatir Suku Bunga yang Dipatok Terlalu Tinggi

Kompas.com - 07/02/2023, 14:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti tingginya margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perbankan Indonesia. Bahkan bisa jadi yang tertinggi di dunia pada tahun 2022.

"Tadi saya tanya ke Pak Ketua OJK NIMnya berapa sih? Dijawab oleh Pak Ketua OJK 4,4 persen. Tinggi banget, ini mungkin tertinggi di dunia," ujarnya saat acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023, Senin (6/2/2023).

Sebagai informasi, NIM ini merupakan alat ukur tingkat profitabilitas karena berupa perbandingan pendapatan bunga bersih yang diterima bank dari produk kredit, dengan bunga yang dibayarkan ke pemberi pinjaman.

Baca juga: NIM Perbankan 4,4 Persen, Jokowi: Mungkin Tertinggi di Dunia

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae memberikan tanggapan. Menurut Dian, hal ini karena Presiden Jokowi khawatir suku bunga yang dipatok perbankan terlalu tinggi.

"Ini menunjukkan bahwa memang ada concern dari Bapak Presiden dan mungkin teman-teman Komisi XI ya, jangan sampai kemudian tingkat suku bunga yang tinggi ini kemudian menghambat bisnis atau mungkin tidak membantu sektor-sektor tertentu seperti UMKM dan lain sebagainya," ujar Dian saat konferensi pers PTIJK 2023, Senin.

Untuk itu OJK akan mengkaji lebih lanjut guna mengetahui suku bunga dan margin yang ideal didapat perbankan.

Pasalnya dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK) mengatur agar perbankan transparan dalam penetapan suku bunga.

"Banyak hal yang harus kita lihat, misalnya efisiensi banknya itu sendiri. Kemudian juga masalah high cost economy, mungkin juga soal masalah regulatory burden, dan macam-macam yang mungkin kita akan teliti lebih lanjut," jelasnya.

Kendati demikian, berdasarkan keterangan dari perbankan, mereka masih belum mentransmisikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) ke bunga kredit.

"Concern dari Bapak Presiden khususnya dalam hal ini telah kita tangkap supaya bagaimana kita menjadikan sistem perbankan atau sistem keuangan secara keseluruhan ini bisa berfungsi dengan baik," tuturnya.

Baca juga: Jokowi Singgung Tingginya Margin Bunga Bersih Perbankan, Bos BCA Berikan Penjelasan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bukan Lagi Inalum, Nama Baru MIND ID jadi PT Mineral Industri Indonesia

Bukan Lagi Inalum, Nama Baru MIND ID jadi PT Mineral Industri Indonesia

Rilis
Kemenkop UKM Buka Nomor Pengaduan untuk Pedagang Pakaian Bekas yang Terdampak Kebijakan Impor Ilegal

Kemenkop UKM Buka Nomor Pengaduan untuk Pedagang Pakaian Bekas yang Terdampak Kebijakan Impor Ilegal

Whats New
Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani

Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani

Whats New
Cara Mengurus SNI untuk UMK, Gratis dan Dapat Pembinaan

Cara Mengurus SNI untuk UMK, Gratis dan Dapat Pembinaan

Whats New
Menkop UKM: Thrifting Membunuh Tukang Jahit, Designer hingga Pembuat Resleting

Menkop UKM: Thrifting Membunuh Tukang Jahit, Designer hingga Pembuat Resleting

Whats New
Tingkatkan Keamanan, PGN Bangun Infrastruktur First Welding Pipa Gas Bumi untuk FajarPaper

Tingkatkan Keamanan, PGN Bangun Infrastruktur First Welding Pipa Gas Bumi untuk FajarPaper

Rilis
Kementan Hibahkan Bantuan Irigasi Perpompaan untuk Petani Lampung Selatan

Kementan Hibahkan Bantuan Irigasi Perpompaan untuk Petani Lampung Selatan

Rilis
Ada Subsidi Motor Listrik, Gesits: Peningkatan Produksi Tergantung Permintaan Pasar

Ada Subsidi Motor Listrik, Gesits: Peningkatan Produksi Tergantung Permintaan Pasar

Whats New
'Thrifting' Dinilai Merusak Pasar UMKM

"Thrifting" Dinilai Merusak Pasar UMKM

Whats New
TikTok dkk Diperingatkan Segera Turunkan Konten Kreator yang Promosikan 'Thrifting'

TikTok dkk Diperingatkan Segera Turunkan Konten Kreator yang Promosikan "Thrifting"

Whats New
Infastruktur Jaringan yang Berkualitas Jadi Landasan Ekonomi Digital RI

Infastruktur Jaringan yang Berkualitas Jadi Landasan Ekonomi Digital RI

Whats New
Giliran Alissa Wahid Cerita Pengalaman Tidak Mengenakkan soal Petugas Bea Cukai

Giliran Alissa Wahid Cerita Pengalaman Tidak Mengenakkan soal Petugas Bea Cukai

Whats New
Kemenkeu Yakin Pemilu Bawa Dampak Positif bagi Ekonomi RI

Kemenkeu Yakin Pemilu Bawa Dampak Positif bagi Ekonomi RI

Whats New
Beli Motor Listrik Subsidi Bisa Kredit, DP 0 Persen, Tenor Cicilan Sampai 5 Tahun

Beli Motor Listrik Subsidi Bisa Kredit, DP 0 Persen, Tenor Cicilan Sampai 5 Tahun

Whats New
Batal Rampung Tahun Ini, Progres Pembangunan Smelter Tembaga di Sumbawa Barat Baru 51,63 Persen

Batal Rampung Tahun Ini, Progres Pembangunan Smelter Tembaga di Sumbawa Barat Baru 51,63 Persen

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+