Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Investasi Reksadana dan Jenisnya

Kompas.com - 08/02/2023, 09:09 WIB
Mela Arnani

Penulis

KOMPAS.com - Saat ini pilihan investasi semakin beragam dan makin mudah dilakukan, salah satunya reksadana. Reksadana cocok bagi investor pemula, yang belum mempunyai pengalaman banyak dan bermodal terbatas.

Investasi reksadana juga cocok untuk pemodal yang tak memiliki banyak waktu dan keahlian dalam menghitung risiko atas investasinya.

Untuk berinvestasi reksadana, masyarakat dapat membeli dengan modal awal mulai Rp 100.000 hingga jutaan.

Berikut penjelasan apa itu reksadana dan jenis-jenisnya.

Baca juga: Kenali Apa Itu Investasi Reksa Dana, Jenis, Risiko, dan Keuntungannya

Apa itu reksadana?

Disadur dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang disebut Manajer Investasi, yang kemudian diinvestasikan ke dalam surat berharga seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.

Bentuk hukum reksa dana berupa Perseroan atau Kontrak Investasi Kolektik (KIK). Reksadana dapat dikategorikan menjadi dua yaitu reksadana tertutup dan reksadana terbuka.

Jenis reksa dana yang paling banyak berkembang di Indonesia yakni reksa dana berbentuk KIK dan bersifat terbuka. Reksadana terbuka adalah reksadana yang bisa dibeli dan dijual sewaktu-waktu setiap hari bursa.

Baca juga: 5 Tips Memilih Investasi yang Aman, Apa Saja?

Jenis reksadana

Terdapat beberapa jenis produk reksadana sebagai berikut:

  • Reksadana pasar uang

Reksadana pasar uang memiliki kebijakan investasi 100 persen pada instrumen pasar uang atau surat berharga dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun.

Jenis reksadana ini cocok untuk pemenuhan tujuan keuangan dengan jangka waktu pendek (kurang dari 1 tahun) atau investor dengan profil yang sangat konservatif.

Di antara jenis-jenis reksadana yang ada, reksa dana pasar uang mempunyai risiko paling rendah, dengan imbal hasil yang relatif lebih kecil.

  • Reksadana pendapatan tetap

Sebagian besar alokasi investasi reksa dana pendapatan tetap, mimimal 80 persen, ditempatkan pada efek yang memberikan pendapatan tetap seperti surat utang atau obligasi.

Jenis reksadana ini cocok untuk pemenuhan tujuan keuangan dengan jangka waktu antara 1-3 tahun atau investor dengan profil konservatif.

Baca juga: Hadapi Ancaman Resesi, Simak Tips Pengelolaan Keuangan dan Investasi

  • Reksadana campuran

Reksadana campuran mempunyai kebijakan investasi maksimal 79 persen pada instrumen pasar uang, obligasi, dan saham.

Jenis investasi ini cocok untuk pemenuhan tujuan keuangan berjangka waktu antara 3-5 tahun atau investor dengan profil moderat.

  • Reksadana saham

Jenis reksadana saham memiliki kebijakan investasi minimal 80 persen pada instrumen satu saham. Reksadana saham cocok untuk pemenuhan tujuan keuangan dengan jangka waktu di atas 5 tahun atau investor dengan profil agresif.

Reksadana ini menganut prinsip high risk high returns, yaitu memiliki risiko paling tinggi dibandingkan jenis reksadana lain, namun juga mempunyai potensi keuntungan yang paling tinggi.

  • Reksadana syariah

Jenis reksa dana ini mengikuti ketentuan dan prinsip syariah Islam dalam pengelolaannya.

Setelah mengetahui apa itu reksadana dan jenis-jenisnya, Anda dapat memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan investasi, dengan tetap memperhatikan risiko dan manfaatnya.

Baca juga: Cara Membedakan Emas Asli atau Palsu, Apa Saja?

Baca juga: Tips Mengatur Keuangan agar Gaji Tak Numpang Lewat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com