NEW YORK, KOMPAS.com - Perusahaan penyedia layanan videotelepon, Zoom mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK massal terhadap sekitar 1.300 karyawannya.
Angka tersebut mewakili sekitar 15 persen dari seluruh pegawai Zoom. Pengumuman ini sekaligus membuat Zoom menjadi perusahaan teknologi lainnya yang bakal memangkas karyawannya secara besar-besaran.
Dilansir dari CNN, Rabu (8/2/2023), dalam sebuah memo kepada karyawan, CEO Zoom Eric Yuan mengatakan PHK akan berdampak pada setiap bagian organisasi.
Baca juga: Apple Masih Bertahan dI Tengah Badai PHK Big Tech, Apa Rahasianya?
Yuan juga mengatakan, dirinya dan eksekutif lainnya akan melakukan pemotongan gaji yang signifikan. Dia juga mengakui telah membuat keputusan yang salah terkait perhitungan pertumbuhan perusahaan selama pandemi.
“Sebagai CEO dan pendiri Zoom, saya bertanggung jawab atas kesalahan ini dan tindakan yang kami ambil hari ini dan saya ingin menunjukkan tanggung jawab tidak hanya dalam kata-kata tetapi juga dalam tindakan saya sendiri,” tulisnya.
“Untuk itu, saya mengurangi gaji saya untuk tahun fiskal yang akan datang sebesar 98 persen dan melepaskan bonus perusahaan tahun 2023 saya,” kata dia.
Yuan mengatakan, jajaran direksi eksekutif lainnya juga akan mengurangi gaji pokok mereka sebesar 20 persen untuk tahun fiskal mendatang dan akan kehilangan bonus di tahun fiskal 2023.
Seperti kebanyakan perusahaan, Zoom adalah aplikasi yang sangat penting di awal pandemi, karena banyak orang yang beralih ke platformnya untuk melakukan obrolan video.
Pada pertengahan 2020, Zoom melaporkan pendapatan yang meroket didorong oleh lonjakan pelanggan bisnis dari banyak perusahaan yang terpaksa beralih ke pekerjaan jarak jauh.
Yuan menjelaskan, perusahaan menambah staf dengan cepat selama hari-hari awal pandemi untuk mendukung lonjakan permintaan.
“Dalam 24 bulan, Zoom tumbuh 3 kali lipat untuk mengelola permintaan ini sekaligus memungkinkan inovasi berkelanjutan,” tulis Yuan.
Sedikit informasi, saham Zoom menurun secara signifikan tahun lalu, karena lebih banyak pekerja yang kembali ke kehidupan kantor.
Baca juga: Apple Masih Bertahan dI Tengah Badai PHK Big Tech, Apa Rahasianya?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.