Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Ungkap Fenomena Munculnya UMKM Baru di Berbagai Daerah

Kompas.com - 11/02/2023, 13:02 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap adanya pertumbuhan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Pertumbuhan tersebut tidak lepas dari dua tahun berjalannya Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) kemudian disusul Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI).

Luhut menilai, Gernas BBI dan BBWI mampu mendorong tumbuhnya pelaku UMKM di berbagai daerah. Peningkatan ini dikatakannya berdasarkan data yang masuk ke ekosistem digital.

Baca juga: Luhut Bertemu Menteri ESDM Tanzania, Jajaki Kerja Sama di Sektor Energi

Ulasan ini disampaikan Luhut yang juga bertindak selaku Ketua Nasional Gernas BBI saat Kick Off rangkaian Gernas BBI dan BBWI 2023 di Provinsi Banten, Jumat (10/2/2023).

"Per akhir Desember 2022, total UMKM/IKM/Artisan yang masuk ke ekosistem digital mencapai 21,4 juta unit,” ungkap Luhut dalam acara tersebut, sebagaimana dikutip dari keteranga resmi pada Sabtu (11/2/2023).

Dengan kata lain, lanjut Luhut, terjadi peningkatan sebesar 167,5 persen sejak Gernas BBI diluncurkan pada 2020.

Kendati begitu, jumlah tersebut dirasa masih perlu ditingkatkan. “Kita masih perlu mencapai target 30 juta hingga 2024,” tambah Luhut.

Karena itu, tambahnya, pemerintah getol mengampanyekan Gernas BBI/BBWI di berbagai daerah sebagai salah satu upaya menggerakan roda perekonomian nasional.

BBI dicanangkan sebagai Gernas oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2020, sebagai national branding produk lokal unggulan.

Baca juga: Muncul Poster Munaslub, Golkar Klaim Hubungan Airlangga-Luhut Baik

Kemudian, BBWI juga diluncurkan pada Desember 2022 untuk disinergikan dengan Gernas BBI. Sinergi kedua program ini diharapkan akan membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Luhut pun menyampaikan jika target BBWI tahun ini adalah 1,2 miliar hingga 1,4 miliar perjalanan wisata Nusantara, atau meningkat dua kali lipat dari capaian tahun sebelumnya.

Diharapkan langkah ini akan meraup pendapatan di sektor pariwisata senilai Rp 3.281 triliun atau setara 18 persen dari PDB.

"Dengan meningkatnya jumlah kunjungan ke suatu daerah, harapannya permintaan produk/jasa lokal pun meningkat,” imbuhnya.

Sejalan dengan itu, Luhut menilai Banten sebagai tuan rumah Kick Off Gernas BBI/BBWI punya banyak destinasi wisata unggulan seperti Tanjung Lesung.

Baca juga: 3 Strategi Kemenperin Kejar Target Transaksi Belanja Produk Dalam Negeri Rp 250 Triliun

“Buatlah travel pattern agar destinasi ini semakin menarik. Banten adalah daerah yang potensial untuk mengangkat kearifan lokal menjadi daya tarik warga Jakarta," tambah Luhut.

Saat yang sama, Pejabat Gubernur Banten, Al Muktabar, meyakini acara Kick Off BBI/BBWI 2023 menjadi momentum masyarakat di wilayahnya terus mencintai dan memanfaatkan produk lokal, yang tentunya mendorong meningkatnya ekonomi.

Selama tiga bulan ke depan, Muktabar mengungkapkan akan ada pameran produk UMKM, baik di wilayah provinsi maupun kota.

“Gernas BBI Banten 2023 ini diharapkan memberikan dampak perekonomian Indonesia dan Banten setelah 2 tahun lebih mengalami Covid-19, dan juga sebagai panduan kepada masyarakat untuk mencintai produk lokal,” jelas Muktabar.

Baca juga: PMI Manufaktur RI Naik Jadi 51,3, Ditopang Kuatnya Permintaan Dalam Negeri

Sementara Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Septriana Tangkary menegaskan bahwa pemerintah terus mendukung pelaksanaan program tersebut.

"Kami akan terus mendukung Gernas BBI, di tahun 2021 dan 2022 kami sudah gencarkan info di berbagai provinsi di seluruh Indonesia. Mudah-mudahan dengan adanya Gernas Bangga Buatan Indonesia ini, memberikan dampak yang luas sehingga UMKM kecil bisa naik kelas, dan produk Indonesia menjadi tuan rumah di negerinya sendiri" ujar Septriana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com