Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Yakin Kerja Sama dengan JETP Bisa Percepat Transisi ke EBT

Kompas.com - 17/02/2023, 19:10 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan meyakini kerja sama dengan Kemitraan Transisi Energi atau Just Energy Transition Partnership (JETP), Indonesia dapat menghadapi tantangan perubahan iklim, serta mempercepat transisi energi baru terbarukan (EBT).

Hal ini sejalan dengan tujuan dari Paris Agreement untuk mendorong penggunaan EBT, sekaligus melepaskan diri dari ketergantungan energi fosil.

"Gerak cepat. Barangkali itu gambaran yang tepat untuk progres kerja sama JETP yang telah disepakati pasca pertemuan G20 lalu antara Indonesia, Amerika dan juga Jepang," ujarnya mengutip dari Instagram resmi Luhut, Jumat (17/2/2023).

Baca juga: Temui PM Australia, Luhut Minta Impor Baterai Lithium Ditingkatkan

"Saking cepatnya tak terasa hari ini saya menyambut perwakilan International Partner Group dari Amerika Serikat dan Jepang yang hadir dengan rasa hormat," sambung dia.

Luhut menambahkan, sebagai negara berkembang, Indonesia sudah pasti membutuhkan dukungan dalam melakukan perubahan sistem energi yang berkelanjutan. Kemitraan ini nantinya bertujuan untuk mempercepat transisi menuju sistem energi yang rendah karbon di Indonesia, sembari mendorong perkembangan ekonomi dan inklusi sosial.

"JETP menjadi skema pembiayaan transisi energi yang berkeadilan kepada masyarakat dan kelompok rentan yang terdampak langsung oleh proses transisi energi di sebuah negara," kata dia.

Dukungan teknis, keuangan, dan kapasitas untuk mempercepat penyebaran energi terbarukan dan meningkatkan efisiensi energi membuat JETP menjadi satu-satunya kemitraan pendanaan iklim multilateral terbesar.

Baca juga: Luhut Bertemu Menteri ESDM Tanzania, Jajaki Kerja Sama di Sektor Energi

Hadirnya JETP, lanjut Luhut, bertujuan mendukung target iklim Indonesia yang ambisius melalui upaya kolaboratif dan pembiayaan oleh mitra internasional terkait. Termasuk mobilisasi pembiayaan awal publik dan swasta sebesar 20 miliar dollar AS dalam 3-5 tahun ke depan.

"Dengan niat baik itulah tepat di hari Rabu lalu, Sekretariat JETP didirikan sebagai tanda dimulainya milestone penting investasi iklim terbesar sepanjang sejarah untuk satu negara," ucapnya.

Sekretariat ini nantinya akan mengelola pelaksanaan harian transisi energi di Indonesia yang rendah karbon, berkelanjutan, berkeadilan serta bermanfaat pada pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan banyak lapangan kerja.

"Dengan dukungan dari IPG, saya yakin kami dapat mempercepat transisi EBT tanpa mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia," pungkas Luhut.

Baca juga: Luhut: 2024 Tidak Ada Proyek Mangkrak, Termasuk 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com