Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Balon di AS dan UFO di Kanada, Menko Airlangga Waspadai Dampak Gejolak Global ke RI

Kompas.com - 17/02/2023, 18:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewaspadai gejolak global yang dapat mempengaruhi perekonomian nasional. Salah satunya, ketegangan geopolitik yang terjadi di sejumlah wilayah.

Selain konflik Rusia dan Ukraina yang masih berlangsung, saat ini ketegangan geopolitik juga kembali meningkat seiring munculnya balon mata-mata di langit Amerika Serikat (AS). Selain itu adanya fenomena munculnya unidentified flying object (UFO) di Kanada.

"Ada insiden balon di AS. Serta untuk pertama kali, AS dan Kanada mengumumkan ada ufo atau objek tertentu. Naik ini objek teknologi yang perlu diantasipasi," ujar Airlangga saat menyampaikan pidato ilmiah dalam acara UGM, Jumat (17/2/2023).

Baca juga: Airlangga Sebut Arab Saudi Tega Pangkas Produksi Minyak di Tengah Krisis Energi

"Selain itu, tensi di laut China Selatan antara China dan Taiwan diperkirakan akan tereskalasi," imbuhnya.

Adapun balon yang muncul di langit AS adalah milik China yang diduga merupakan balon mata-mata. Balon terdeteksi di lepas pantai Alaska pada 28 Januari 2023, dan ditembak jatuh pada 4 Februari 2023 di lepas pantai Carolina Selatan.

Sedangkan tiga objek udara tak berawak atau UFO yang muncul di wilayah Kanada telah ditembak jatuh oleh militer AS. Sejauh ini para UFO itu diduga tak berkaitan dengan balon mata-mata China.

Airlangga menuturkan, berbagai persoalan global yang bemunculan tersebut, sekaligus memperkuat kondisi ketidakpastian ekonomi global di tahun ini. Kondisi ketidakpastian tercermin pula dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang melambat di 2023.

Bank Dunia memproyeksikan ekonomi dunia hanya akan tumbuh 1,7 persen di 2023, jauh lebih rendah dari perkiraan pertumbuhan pada 2022 yang sebesar 2,9 persen. Kinerja ekonomi itu melambat dibandingkan realisasi di 2021 yang sebesar 5,71 persen.

Baca juga: Airlangga Sebut RI Tak Akan Setop Ekspor Sawit ke Eropa

"Ketidakpastian atau perlambatan masih akan tetap terjadi. Prediksi Bank Dunia pertumbuhan ekonomi dunia di 2023 hanya 1,7 persen. Jadi adanya risiko ekonomi global, inflasi global, dan tensi geopolitk," ucapnya.

Meski begitu, lanjut Airlangga, tekanan global memiliki potensi untuk mereda seiring dengan ekonomi dunia akan tumbuh di 2,7 persen pada 2024, menurut proyeksi Bank Dunia. Hal ini tercermin dari kondisi global yang sudah mulai mendekati titik terendah, sehingga siklus setelahnya yakni pemulihan.

"Saat ini kondisi ekonomi global mulai mendekati titik terendah, inflasi mulai terkendali, kenaikan suku bunga hampir mencapai puncak, dan harga energi tidak setinggi perkiraan semula karena iklim lebih hangat dibanding perkiraan," katanya.

"Sementara itu, juga terjadi kebijakan zero-Covid di Tiongkok yang memberikan optimisme pemulihan ekonomi global lebih cepat di semester II-2023," pungkas Airlangga.

Baca juga: AirAsia Indonesia Targetkan Operasikan 32 Pesawat pada 2023

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Daftar 55 Kereta Api yang Mendapatkan Diskon Tiket di KAI Expo 2023

Daftar 55 Kereta Api yang Mendapatkan Diskon Tiket di KAI Expo 2023

Whats New
Bank DKI Sediakan Layanan Pembayaran Nontunai di RSUD Kebayoran Lama

Bank DKI Sediakan Layanan Pembayaran Nontunai di RSUD Kebayoran Lama

Whats New
Merger Damri dan PPD Berdampak Positif, Layani 464.978 Penumpang JR Connexion

Merger Damri dan PPD Berdampak Positif, Layani 464.978 Penumpang JR Connexion

Whats New
CEO Levi's Menyesal Tak Segera Pecat Pegawai yang Tak Kompeten, Kenapa?

CEO Levi's Menyesal Tak Segera Pecat Pegawai yang Tak Kompeten, Kenapa?

Work Smart
Kesiapan Finansial Jadi Kendala Pensiun untuk Generasi Sandwich, Ini Solusi Sun Life-CIMB Niaga

Kesiapan Finansial Jadi Kendala Pensiun untuk Generasi Sandwich, Ini Solusi Sun Life-CIMB Niaga

Whats New
Tiket Kereta Dijual Mulai Rp 50 Ribu di KAI Expo 2023, Ini Infonya

Tiket Kereta Dijual Mulai Rp 50 Ribu di KAI Expo 2023, Ini Infonya

Whats New
Menkop Teten: Pedagang Barang Impor di E-Commerce Harus Punya Dokumen Importasi

Menkop Teten: Pedagang Barang Impor di E-Commerce Harus Punya Dokumen Importasi

Whats New
Kementan Klaim Program 'Food Estate' Berjalan Baik dan Memberi Dampak Positif

Kementan Klaim Program "Food Estate" Berjalan Baik dan Memberi Dampak Positif

Whats New
'Seller E-Commerce' Wajib Penuhi Dokumen Importasi dan Sertifikat Halal Sebelum Jualan Produk Impor

"Seller E-Commerce" Wajib Penuhi Dokumen Importasi dan Sertifikat Halal Sebelum Jualan Produk Impor

Whats New
Tuntutan Hidup, Warga RI Diperkirakan Tetap Kerja Usai Pensiun, Bagaimana Menyiasatinya?

Tuntutan Hidup, Warga RI Diperkirakan Tetap Kerja Usai Pensiun, Bagaimana Menyiasatinya?

Whats New
Standardisasi dan Bukti Kepatuhan Hukum Pelindungan Data Pribadi

Standardisasi dan Bukti Kepatuhan Hukum Pelindungan Data Pribadi

Whats New
Biznet Call Center, Cara Lapor saat Internet Gangguan

Biznet Call Center, Cara Lapor saat Internet Gangguan

Spend Smart
Ngebor 502 Sumur, PHE Produksi 1,04 Juta Barrel Minyak Ekuivalen Per Hari

Ngebor 502 Sumur, PHE Produksi 1,04 Juta Barrel Minyak Ekuivalen Per Hari

Whats New
Lapor ke Jokowi soal Masalah UMKM, Menkop Teten: Ada Dominasi Platform Global hingga 'Serbuan' Barang Impor

Lapor ke Jokowi soal Masalah UMKM, Menkop Teten: Ada Dominasi Platform Global hingga "Serbuan" Barang Impor

Whats New
Setengah Tahun Beroperasi di Dubai, PIS Dapat Laba 1,5 Juta Dollar AS

Setengah Tahun Beroperasi di Dubai, PIS Dapat Laba 1,5 Juta Dollar AS

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com