Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dongkrak Produktivitas Kebun Sawit, Mentan SYL Pastikan Akan Laksanakan PSR

Kompas.com - 27/02/2023, 12:57 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasil Limpo mengatakan, kontribusi kelapa sawit saat ini ditopang luas areal tutupan kelapa sawit nasional yang mencapai 16,38 juta hektar (ha). Dari jumlah ini, sekitar 6,9 juta ha merupakan milik kebun sawit rakyat.

“Kondisi kebun sawit rakyat kita terus menghadapi tantangan besar terkait produktivitas. Produktivitas yang rendah serta penggunaan agroinput yang belum maksimal menjadi tantangan utama pekebun sawit Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (27/2/2023).

Menteri yang akrab disapa SYL itu menjelaskan, produktivitas sawit nasional baru mencapai 3–4 ton per ha setara crude palm oil (CPO).

Dengan jumlah produksi sebesar itu, kata Mentan, masa depan sawit rakyat Indonesia akan terancam jika tidak melakukan suatu langkah komprehensif.

Baca juga: Kementan dan BMKG Siapkan 2 Strategi untuk Antisipasi Cuaca Ekstrem

“Pemerintah melakukan upaya perbaikan dari sektor hulu perkebunan kelapa sawit rakyat dengan cara penggantian tanaman tua atau tidak produktif melalui program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR),” katanya.

SYL menyebutkan, dari luas areal sawit rakyat tersebut, setidaknya terdapat 2,8 juta ha yang potensial untuk diremajakan.

Adapun peningkatan produksi dan produktivitas kelapa sawit memanfaatkan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) melalui program PSR yanf dimulai sejak 2017.

Sasaran program PSR adalah kebun-kebun sawit rakyat dengan tanaman tua atau lebih dari 25 tahun, produktivitas rendah, dan sudah waktunya diremajakan.

Setiap tahun program PSR menargetkan peremajaan perkebunan seluas 180.000 ha yang tersebar di 21 provinsi sentra kelapa sawit.

Baca juga: Dukung Kelompok Kerja Pertanian, Sekjen Kementan Hadiri Kegiatan Side Event G20 India

Pemerintah pun melakukan koordinasi dengan dinas yang membidangi perkebunan tingkat provinsi dan kabupaten, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspek PIR), Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Perusahaan Perkebunan dalam rangka koordinasi, dan sinkronisasi data potensi peremajaan sawit rakyat.

Pada Rapat Koordinasi Kelapa Sawit Nasional 2023, dilakukan penandatanganan Komitmen Bersama antara Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan) dengan Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang Kementerian  Agraria dan Tata Ruang (ATR)/ Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Penandatanganan komitmen itu bertujuan untuk mendorong program PSR dapat berjalan lebih cepat dan baik lagi.

"Kami harus pastikan program PSR dapat berjalan dengan baik. Saya percaya forum PSR inI akan menghasilkan sesuatu yang dapat bermanfaat bagi rakyat Indonesia" ucap syahrul.

Baca juga: Ditjen Perkebunan Kementan Dorong Generasi Muda Kembangkan Kopi Indonesia

Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Andi Nur Alam Syah menambahkan, program PSR merupakan momentum perbaikan tata kelola perkebunan sawit rakyat secara berkelanjutan.

Tida hanya itu, kata dia, program PSR juga dilakukan sebagai wujud komitmen bersama meningkatkan produktivitas kebun rakyat yang pada akhirnya untuk peningkatan kesejahteraan pekebun.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com