Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUMN Holding Perkebunan Dukung Rencana Pemerintah Bikin Bursa Berjangka CPO

Kompas.com - 04/03/2023, 13:23 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan berencana membuat bursa berjangka untuk perdagangan minyak mentah kelapa sawit atau crude palm oil (CPO). Rencana itu mendapatkan respons positif dari industri, salah satunya BUMN Holding Perkebunan, PT Perkebunan Nusantara III (Persero).

Bursa berjangka CPO tersebut akan menjadi harga acuan CPO Indonesia. Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Dwi Sutoro menilai, sebagai produsen terbesar CPO dunia, memang sudah semestinya Indonesia memiliki harga acuan sendiri.

“Karena menggunakan CPO international price sebagai acuan harga CPO domestik, sering tidak membuat keseimbangan penawaran dan permintaan di dalam negeri, sehingga mengakibatkan ketidakstabilan harga CPO dalam negeri,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (3/3/2023).

Menurutnya, bursa CPO yang ideal adalah yang memiliki fungsi lengkap, yakni sebagai price discovery, price reference, dan hedging dengan sebuah proses yang adil, efisien, transparan, dan terpercaya.

Selain itu, ia menilai, pembentukan tata niaga sawit setidaknya harus mencakup empat aspek, antara lain aspek keadilan, efisiensi, nilai tambah, dan keberlanjutan.

“Keterlibatan pemerintah, BUMN, dan swasta, diharapkan bisa menciptakan sinergi yang positif dalam mendesain tata niaga sawit Indonesia yang adil, efisien,

transparan, dan terpercaya,” ucap Dwi.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Musdalifah Mahmud, manuturkan, dengan pembentukan bursa berjangka CPO maka mewujudkan Indonesia sebagai barometer harga sawit dunia bukan sebatas cita-cita lagi.

Saat ini, kata dia, Indonesia merupakan negara yang berkontribusi sebesar 55 persen terhadap minyak sawit dunia dan 42 persen minyak nabati dunia. Oleh karena itu, dia optimistis, jika Indonesia bisa segera menjadi barometer harga sawit dunia.

“Insyaallah akan segera tercapai (Indonesia jadi barometer harga CPO dunia),” ujar Musdalifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com