Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinyal "Hawkish" The Fed Tekan Rupiah, BI Sebut Hanya Sementara

Kompas.com - 09/03/2023, 20:05 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menilai pelemahan rupiah beberapa waktu terakhir hingga mendekati level Rp 15.500 per dollar AS akibat pernyataan hawkish dari Ketua The Fed Jerome Powell. Hawkish berarti kebijakan moneter yang cenderung kontraktif seperti menaikkan suku bunga.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Edi Susianto mengatakan, pernyataan hawkish bank sentral Amerika Serikat (AS) itu memicu pasar memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya lebih tinggi dari ekspektasi semula.

Semula pasar memperkirakan The Fed hanya akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada Federal Open Market Committee (FOMC) Maret 2023.

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat Tipis ke Rp 15.433 per Dollar AS

Namun lantaran Jerome Powell membuat pernyataan yang memberikan sinyal hawkish, maka kini pasar memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 bps.

"Hal tersebut menyebabkan mata uang utama dan regional Asia banyak yang melemah, termasuk rupiah," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/3/2023).

Kendati demikian, BI melihat depresiasi mata uang Garuda ini hanya akan berlangsung sementara. Pasalnya, BI juga telah melakukan sejumlah langkah untuk menjaga stabilitas rupiah.

Baca juga: Rupiah Dekati Rp 15.500, LPS: Sumbernya Bukan dari Fundamental Ekonomi RI


Dia bilang, BI tetap masuk pasar di spot maupun Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) untuk memastikan permintaan dan penawaran valuta asing berjalan dengan baik.

"Kami melihat dan berharap kondisi ini akan sementara," kata Edi.

Sebagai informasi, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot ditutup menguat tipis pada Kamis (9/3/2023) hari ini. Apresiasi juga terjadi pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor.

Baca juga: Kian Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 15.500 per Dollar AS

Melansir data Bloomberg, pada sesi perdagangan hari ini nilai tukar rupiah ditutup menguat 5 poin atau 0,03 persen ke Rp 15.433 per dollar AS. Pada awal perdagangan, mata uang Garuda sempat terdepresiasi sebenarnya, namun tidak berselang lama bergerak menguat terbatas.

Sementara itu mengacu kurs Jisdor, rupiah setara dengan Rp 15.438 per dollar AS pada Kamis. Nilai ini lebih rendah dari Rabu (8/3/2023) kemarin sebesar Rp 15.451 per dollar AS.

Tekanan dollar AS terhadap berbagai mata uang dunia sedikit mereda setelah Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan, pihaknya masih menunggu data pasar untuk menentukan arah kebijakan suku bunga acuan.

Baca juga: Rupiah Digital: Definisi, Langkah Pengembangan, dan Jenis-jenisnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com