Sebagai informasi, Mitratel telah mengakuisisi 6.088 menara telekomunikasi dan 6.012 kilo meter (km) fiber optik sepanjang 2022.
Aksi akuisisi ini menggunakan dana dari penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) Mitratel pada November 2021. Kala itu, Mitratel meraup dana segar Rp 18,46 triliun.
“Akuisisi menara dan fiber optik merupakan bagian dari usaha untuk memastikan bahwa Mitratel selalu siap dan secara cepat dapat memberikan solusi bagi operator telekomunikasi yang akan memperluas layanannya,” ujar Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko Hartoko atau Teddy Hartoko.
Mitratel sendiri mencatatkan kinerja keuangan yang positif pada 2022. Ini terefleksikan dari laba bersih perusahaan yang tumbuh double digit.
Berdasarkan dokumen laporan keuangan perusahaan, emiten dengan kode saham MTEL itu mencetak laba bersih sebesar Rp 1,78 triliun. Realisasi ini melonjak 29,3 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Lonjakan laba bersih itu terjadi seiring dengan pendapatan yang tumbuh signifikan. Tercatat pada tahun lalu pendapatan Mitratel tumbuh 12,5 persen secara tahunan menjadi Rp 7,72 triliun.
"Tahun ini, Mitratel sangat percaya diri di industri tower telekomunikasi, untuk mampu bertumbuh," tegas Teddy Hartoko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.