Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian ESDM: Aturan PLTS Atap Diharapkan Jadi Peluang Bisnis bagi Industri

Kompas.com - 24/03/2023, 22:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan pengembang proyek energi surya di Indonesia, SUN Energy berkolaborasi bersama Society of Renewable Energy (SRE Indonesia) telah menjalankan program elektrifikasi sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di tiga desa terpencil dan tertinggal selama tahun 2022.

Koordinator Pelayanan dan Pengawasan Usaha Aneka EBT Kementerian ESDM, Mustaba Ari mengapresiasi SUN Energy atas percepatan penerapan energi baru terbarukan (EBT).

"Saat ini terus memonitor perkembangan industri PLTS, dan turut menyampaikan bahwa kehadiran regulasi mengenai PLTS Atap diharapkan mampu dilihat menjadi peluang bagi pelaku industri PLTS Atap," ujar Mustaba dalam keterangan tertulis, Kamis (23/3/2023).

Baca juga: Upaya Blue Bird Dukung NZE 2060: Beli Ratusan Mobil Listrik, Bangun PLTS Atap

Dari catatannya, hingga saat ini bauran energi nasional tercatat sebesar 14,11 persen. Angka tersebut menuntut berbagai pihak untuk melakukan upaya ‘out of the box’ mengakselerasi pemenuhan target bauran energi tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Vice President Electric Vehicle PLN Icon Plus, Anne Aprina Priskila menuturkan, sebagai bagian dari Grup PLN terus mengoordinasikan beragam upaya bagi industri PLTS Atap terutama dalam hal perizinan.

"Selain itu, kami juga sedang mengembangkan sebuah sistem yang mampu memonitor penggunaan listrik yang tersambung dalam jaringan. Kami berharap melalui upaya yang kami lakukan dapat turut serta mendukung misi peningkatan akses energi terbarukan di Indonesia," kata Anne.

Baca juga: [POPULER MONEY] Pemerintah Bakal Revisi Aturan PLTS Atap | Biaya Haji 2023 Per Jemaah Rp 49,8 Juta

 


Direktur Utama SUN Energy, Roy Wijaya menuturkan, program yang diresmikan merupakan satu dari serangkaian upaya dalam mendukung penyediaan energi bersih di Indonesia.

Tidak hanya melalui operasional bisnis namun turut memberikan dampak terhadap masyarakat dan lingkungan melalui program elektrifikasi wilayah yang belum mendapatkan aliran listrik secara optimal.

"Sebelumnya, kami telah mengaliri 19 desa di Indonesia, dan pada hari ini, kami kembali memulai inisiatif kami untuk mengelektrifikasi desa-desa melalui pemanfaatan energi bersih, salah satunya di Desa Paya Cut, Kabupaten Bireun, D.I Aceh," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com