Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Ajang ASEAN Summit, RI Angkat Isu Aset Kripto hingga Sistem Pembayaran Digital

Kompas.com - 27/03/2023, 21:36 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengatakan, Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 akan mengangkat sejumlah isu pemulihan ekonomi, ekonomi digital, hingga ekonomi berkelanjutan.

Dody mengatakan, salah satu yang akan diangkat dalam rangkaian acara Asean Finance Ministers and Central Bank Governers (AFMGM) adalah terkait aset kripto atau crypto currency.

"Ini akan menjadi pembahasan kita yang utamanya melihat keberadaan dalam crypto currency, ini memang bisa cross dengan isu digital," kata Dody dalam media briefing ASEAN Summit di Kawasan Nusa Dua, Bali, Senin (27/3/2023).

Dody mengatakan, pembahasan nantinya akan melihat manfaat dan masalah yang ditimbulkan aset kripto di kawasan ASEAN.

"Karena saat ini masalah kripto dan stable coin punya masalah nanti bagaimana seandainya ketidakpercayaan pada currency tadi, kemudian siapa nanti yang men-take over, karena ini merupakan private digital currency," ujarnya.

Baca juga: PUPR Kebut Pembangunan Akses Jalan di Labuan Bajo Sebelum Pelaksanaan ASEAN Summit

Dody mengatakan, selain aset kripto, akan dibahas soal sistem pembayaran digital (digital payment) antar negara Asia Tenggara.

Menurut dia, hal ini menjadi salah satu langkah agar negara-negara ASEAN mengurangi ketergantungan menggunakan mata uang dominan seperti dolar AS.

Ia mencontohkan, saat ini pembayaran berbasis QR Code lintas negara sudah dilakukan antara Indonesia dan Thailand.

"Jadi kita bisa berdagang, berinvestasi dengan menggunakan pembayaran digital tanpa pembayaran fisik lagi," tuturnya.

Baca juga: Bappebti: Aset Kripto Sangat Volatile, Nilainya Bisa Naik dan Turun Drastis dalam Waktu Singkat


Lebih lanjut, Dody mengatakan, negara-negara ASEAN pada umumnya memiliki masalah ekonomi yang sama yaitu inflasi dan kenaikkan suku bunga.

Karenanya, AFMGM ini diharapkan dapat membantu pemulihan dan pertumbuhan ekonomi di regional Asia Tenggara.

"Ketuaan Indonesia ASEAN tak putus dari mencapai target masyarakat ekonomi ASEAN 2023. Fokus menuju ke situ, akan mengusung perubahan baru. Salah satu recovery rebuilding," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com