Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Molor Lagi, Operasi Kereta Cepat Diundur Jadi Agustus 2023

Kompas.com - 01/04/2023, 10:10 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB) bakal diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 18 Agustus 2023 sekaligus sebagai kado HUT Ke-78 RI.

Padahal sebelumnya, proyek yang didanai utang dari China dan beberapa kali mengalami pembengkakan biaya ini ditargetkan rampung dan operasi pada Juli 2023.

"Tadi kita sudah melihat Stasiun Halim di mana nanti penumpang yang dengan Kereta Api Cepat Jakarta Bandung transit ke LRT itu ke mari di (Stasiun) Dukuh Atas. Di Dukuh Atas, ini nanti juga bisa transit dari LRT ke bus TransJakarta," kata Luhut dikutip dari Antara, Sabtu (1/4/2023).

Sebelumnya, Luhut mencoba integrasi antara KCJB dan LRT Jabodebek. Usai menghadiri peresmian penyelesaian pemasangan rel KCJB di Stasiun KCJB Halim, Jakarta Timur, Luhut kemudian mencoba LRT Jabodebek menuju Stasiun Dukuh Atas.

Baca juga: Progres Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Capai 86 Persen

"Jadi, ekosistem yang dimau oleh presiden itu, kita harapkan nanti bulan Agustus tanggal 18 akan diresmikan oleh presiden," ucap Luhut.

Dengan adanya KCJB dan LRT Jabodebek, ekosistem transportasi yang diharapkan oleh presiden dapat terwujud. Nantinya, penumpang KCJB bisa langsung menuju Dukuh Atas atau Bekasi menggunakan LRT Jabodebek melalui stasiun yang telah terintegrasi.

"Dengan terintegrasi, cost akan lebih murah, perjalanan lebih cepat, dan membuat semua menjadi lebih efisien," ujar Luhut.

Sebelumnya, telah diresmikan tersambungnya seluruh jalur KCJB oleh Luhut di Stasiun KCJB Halim.

Terdapat total sebanyak 304 kilometer (km) rel yang telah terpasang meliputi jalur ganda seluruh trase KCJB sejauh 142,3 km, rel di empat stasiun KCJB, dan Depo Tegalluar, Kabupaten Bandung.

Baca juga: Pembengkakan Biaya Kereta Cepat Rp 18,2 Triliun, Suntikan Dana Segera Cair

Proses peletakan rel atau track laying memakan waktu 12 bulan sejak dimulai pada 20 April 2022.

Pekerjaan dilakukan menggunakan mesin track laying yang pertama kali ada di Indonesia. Mesin itu mampu memasang rel hingga sepanjang 5 km per hari, lebih cepat jika dibandingkan dengan pemasangan rel secara manual.

Rel yang dipasang adalah rel dengan spesifikasi khusus untuk kereta api cepat, yaitu rel tipe R60 sepanjang 500 meter yang disambungkan dengan metode flash butt welding.

Dengan metode tersebut, sambungan antar rel akan terasa mulus sehingga perjalanan KCJB semakin nyaman karena minim guncangan.

Sementara, Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan progres konstruksi KCJB saat ini telah mencapai 86 persen sesuai hasil verifikasi para konsultan.

Baca juga: RI-China Sepakati Pembengkakan Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Saat ini, pembangunan stasiun yang sebagian besar sudah di atas 90 persen akan terus dikebut menjelang operasional KCJB.

Kemudian, akan dilakukan fine adjustment sambil paralel listrik aliran atas juga akan terpasang seluruhnya.

Pada 1 Mei 2023 ditargetkan akan dilakukan comissioning test dan paralel diajukan sertifikasi laik operasinya oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Kami terus mempersiapkan KCJB dan memastikan agar nantinya seluruh penumpang merasa aman dan nyaman. Mohon doa dari seluruh masyarakat agar persiapan jelang operasional KCJB ini dapat berjalan dengan lancar," ucap Dwiyana.

Baca juga: Biaya Proyek Kereta Cepat Bengkak, China Salah Perhitungan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com