Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembengkakan Biaya Kereta Cepat Rp 18,2 Triliun, Suntikan Dana Segera Cair

Kompas.com - 15/02/2023, 10:30 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, Indonesia dan China sudah menyepakati terkait dengan pembengkakan biaya (cost overrun) proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sebesar 1,2 miliar dollar AS atau setara Rp 18,24 triliun (kurs Rp 15.200 per dollar AS).

Hal tersebut disampaikan oleh Wamen Tiko sapaan akrabnya dalam Rapat Terbatas dengan Komisi VI DPR RI, Senin (13/2/2023). Tiko mengatakan, angka tersebut disepakati dalam kunjungan Indonesia ke Beijing, beberapa waktu yang lalu.

“Persetujuan atas penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) cost overrun, kita ke Beijing, dan sudah sepakat hingga bisa cair segera ke KCIC,” kata Tiko.

Baca juga: RI-China Sepakati Pembengkakan Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Tiko mengatakan, pihaknya akan menyampaikan besaran cost overrun yang telah disepakati tersebut ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan selanjutnya, akan disetujui oleh Komite. Dia juga mengatakan, finalisasi angka akan didapatkan dalam satu atau dua minggu ke depan.

"Jadi kita sepakat dengan angka cost overrun 1,2 miliar dollar AS ini sedang kita rapikan, tapi ada beberapa dilakukan kajian terkait pajak biaya, clearing frequency, dan sebagainya. Tapi sudah sepakat angkanya," lanjut Tiko.

Baca juga: KCIC: 4 Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tiba di Depo Tegalluar


Sebagai informasi, proyek kereta modern ini sudah dimulai sejak tahun 2016 dan ditargetkan rampung pada 2019. Namun, penyelesaian tersebut terhambat hingga tahun 2023 yang menyebabkan adanya pembengkakan biaya.

“KCIC ini bisa sesuai jadwal, Juni 2023, dan interkoneksi dengan LRT juga di tahun 2023 ini,” tegasnya.

Baca juga: Biaya Proyek Kereta Cepat Bengkak, China Salah Perhitungan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com