JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan BUMN siap membantu menyelesaikan masalah biaya perjalanan haji yang terbebani oleh mahalnya harga avtur (bahan bakar pesawat).
Erick juga mengatakan, pihaknya terus menjalin koordinasi dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas maupun Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Salah satu komponen besar adalah biaya avtur, dan tentu mengenai biaya haji yang sedang dibicarakan dengan Kemenag dan DPR, kami pada intinya terbuka untuk mereviu mengenai perjalanan haji," ujar Erick dalam siaran pers, Selasa (14/2/2023).
Baca juga: Cara Cek Perkiraan Keberangkatan Haji Indonesia secara Online
Erick menyampaikan persoalan harga avtur dapat memberikan dampak yang signifikan dalam ongkos keberangkatan haji.
Mantan Presiden Inter Milan itu mengatakan BUMN berkomitmen penuh dalam membantu meringankan dan memudahkan masyarakat untuk beribadah ke tanah suci.
"BSI, membantu meringankan pengadaan gelang haji yang mungkin bisa menjadi sponsor. Ini masih tahap diskusi lebih jauh antara kami dengan Kemenag. Saya yakin, di bawah kepemimpinan Gus Yaqut, Kemenag terus memberikan pelayanan terbaik bagi para calon jamaah haji kita," kata Erick.
Baca juga: Sudah Dirilis, Ini Rangkaian Rencana Perjalanan Haji Indonesia 2023
Sebelumnya, Direktur utama Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengaku, pihaknya hanya mengambil persentase keuntungan (margin) sebesar 2,5 persen, usai usulan biaya penerbangan haji 2023 dipangkas menjadi Rp 32.743.992.
Adapun pemangkasan ini merupakan kesepakatan antara perusahaan pelat merah tersebut bersama Kementerian Agama (Kemenag). Semula, usulan biaya penerbangan haji mencapai Rp 33,4 juta.
Penurunan usulan biaya penerbangan haji sudah dinegosiasi hingga tiga kali. Pada negosiasi pertama, biaya penerbangan ibadah haji 2023 turun Rp 500.000. Pada negosiasi kedua, biaya turun lagi sebesar Rp 500.000.
Pada negosiasi ketiga, ia kembali memutuskan untuk menurunkan lagi sekitar Rp 212.900. Oleh karena itu, ia meminta pengertian semua pihak.
"Jadi mohon pengertian, kita memang akan mengambil hanya 2,5 persen margin. Ada risiko di kita, tapi kita akan coba manage semaksimal mungkin," kata Irfan dalam rapat Panja bersama Kemenag dan Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Baca juga: Biaya Haji RI Vs Malaysia, Lebih Mahal Mana?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.