Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kisah Sukses Petani Milenial di Pacitan, Ekspor Gula Aren ke Kanada dengan Omzet Belasan Juta Rupiah

Kompas.com - 03/04/2023, 10:37 WIB
Inang Jalaludin Shofihara,
Amalia Purnama Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bisnis yang sukses membutuhkan kemampuan yang cermat dalam membaca peluang. Selain berfokus pada kegiatan penjualan, kemampuan memahami keinginan pasar dan mengidentifikasi peluang yang ada sangat penting untuk meningkatkan kinerja bisnis.

Hal itu dipahami betul oleh Gusti Ayu Ngurah Megawati, pelaku usaha muda pertanian dari Kabupaten Pacitan Jawa Timur (Jatim) yang meraih omzet belasan juta dan menembus pasar global.

Perempuan yang akrab disapa Mega itu menuturkan, dia termotivasi melihat potensi aren di desanya kemudian mencoba memaksimalkannya sebagai salah satu pohon konservasi untuk lingkungan.

“Potensi aren sangat besar, jika hanya dibiarkan, bisa saja akan hilang dan tinggal legenda. Padahal peminat gula aren saat ini sedang hits,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (3/4/2023).

Mega menyebutkan, potensi aren di Pacitan sangat besar. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku ekspor aren, dia berfokus pada satu kelompok tani (poktan) yang beranggotakan 70 petani aren.

Baca juga: 3 Beda Gula Aren dan Gula Merah, dari Bahan Baku sampai Penggunaan

Saat ini, Mega memiliki dua poktan, yaitu Poktan Hutan Aren Lestari dan Poktan Akur 10. Dia mengaku, konsep usaha yang diterapkan adalah green business atau bisnis berkelanjutan.

Dia menjelaskan, pohon aren dapat dimanfaatkan sebagai pohon konservasi karena sangat berpengaruh untuk ekosistem alam di suatu wilayah. Sejak zaman dulu juga pohon aren tergambarkan di relief beberapa candi.

“Produk turunan atau hasil olahan yang telah kami hasilkan ada enam varian, yakni cetak keping, mini cube, cair (liquid), semut (bubuk), kopi gula aren, dan jahe merah gula aren (bubuk),” paparnya.

Mega menyatakan, keunggulan produknya dibanding produk lain adalah terbuat dari nira aren asli yang memiliki rasa khas atau tidak ada di daerah lain.

“Karena laru yang kami pakai di bumbung menggunakan cacahan temulawak dengan pengolahan di satu rumah produksi sesuai standar operasional prosedur (SOP).

Baca juga: 3 Khasiat Gula Aren, Lebih Sehat dari Jenis Gula Lain

Halaman Berikutnya
Halaman:


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Zurich Targetkan Pendapatan dari Premi Asuransi Tumbuh Double Digit pada 2024

Zurich Targetkan Pendapatan dari Premi Asuransi Tumbuh Double Digit pada 2024

Whats New
LPEI dan Pemprov Sumbar Berkolaborasi Tingkatkan Ekspor Produk-produk Daerah

LPEI dan Pemprov Sumbar Berkolaborasi Tingkatkan Ekspor Produk-produk Daerah

Whats New
Erick Thohir Sebut Rencana Merger Angkasa Pura I dan II Butuh 3 Bulan

Erick Thohir Sebut Rencana Merger Angkasa Pura I dan II Butuh 3 Bulan

Whats New
Daftar UMR di 27 Kabupaten/Kota Jawa Barat Berlaku per 1 Januari 2024

Daftar UMR di 27 Kabupaten/Kota Jawa Barat Berlaku per 1 Januari 2024

Whats New
OJK: Kredit Perbankan Tumbuh, Tembus Rp 6.902 Triliun Per Oktober 2023

OJK: Kredit Perbankan Tumbuh, Tembus Rp 6.902 Triliun Per Oktober 2023

Whats New
Terbesar di Asia Tenggara, Nilai Ekonomi Digital Indonesia Tembus Rp 1.266 Triliun

Terbesar di Asia Tenggara, Nilai Ekonomi Digital Indonesia Tembus Rp 1.266 Triliun

Whats New
Di Balik Rencana Merger TikTok dan GoTo, Kepemilikan Data dan 'Traffic' Jadi Perhatian

Di Balik Rencana Merger TikTok dan GoTo, Kepemilikan Data dan "Traffic" Jadi Perhatian

Whats New
Riset Sleekflow, 72 Persen Konsumen Lebih Suka Belanja 'Online' karena Lebih Murah

Riset Sleekflow, 72 Persen Konsumen Lebih Suka Belanja "Online" karena Lebih Murah

Whats New
Sensus Pertanian 2023:  Petani Menua, Upah Kecil, dan Produktivitas Turun

Sensus Pertanian 2023: Petani Menua, Upah Kecil, dan Produktivitas Turun

Whats New
Terdampak Longsor, Jalur Kereta antara Stasiun Karanggandul-Karangsari Dilalui dengan Kecepatan Terbatas

Terdampak Longsor, Jalur Kereta antara Stasiun Karanggandul-Karangsari Dilalui dengan Kecepatan Terbatas

Whats New
Lanskap Startup Asia Tenggara: Awal Kelesuan atau Potensi Menjanjikan?

Lanskap Startup Asia Tenggara: Awal Kelesuan atau Potensi Menjanjikan?

Whats New
Empat Gunung Berapi Erupsi, AirNav: Tidak Ada Penerbangan Terdampak

Empat Gunung Berapi Erupsi, AirNav: Tidak Ada Penerbangan Terdampak

Whats New
Kurs Rupiah 5 Desember di 5 Bank Besar Indonesia

Kurs Rupiah 5 Desember di 5 Bank Besar Indonesia

Whats New
Mengomunikasikan ESG

Mengomunikasikan ESG

Whats New
KAI Berencana Ubah KA Feeder Whoosh Jadi KRL

KAI Berencana Ubah KA Feeder Whoosh Jadi KRL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com